Dampak virus corona bukan saja mengerikan dari sisi kesehatan, tapi juga berdampak parah pada kondisi ekonomi. Jika ingin selamat dari krisis ekonomi saat pandemi virus corona, 6 kiat keuangan bisa diterapkan.
Beberapa bulan terakhir dunia sedang dilanda musibah besar, karena adanya wabah pandemi virus corona yang sampai hari ini masih meningkat kasusnya.
Di Indonesia, wabah corona masih dalam pertubuhan kasus dari hari ke hari. Kamu bisa lihat update terbaru kasus corona di www.covid19.go.id.
Sedih sekali memang….
Karena pandemi ini, kita semua harus berdiam diri dirumah sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran virus.
Akibatnya anjuran #dirumahaja, dampak virus corona atau yang dikenal juga dengan COVID-19 kini telah berimbas ke ekonomi.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sudah ada 100 ribu lebih perusahaan yang terdampak pandemi corona atau covid-19. Mereka harus mem-PHK dan merumahkan hampir 2 juta pekerja.
Berdasarkan berita dari CNBC Indonesia, setidaknya hampir 2 juta pekerja yang di PHK akibat dampak virus corona.
Gak usah bilang orang lain, saya sebagai pekerja freelancer juga terimbas corona.
Ada beberapa klien saya yang telah mengundurkan proyek dan tempat saya bekerja juga sudah memotong gaji 50%.
Frustrasi? Gak juga… Pusing? hampir..
Lantas, kalau sudah begini bagaimana solusinya? Apakah harus menyerah akan keadaan atau mencari alternatif lain untuk bisa selamatkan keuangan dari corona?
Pada artikel kali ini, saya mau bahas beberapa kiat yang menurut saya sangat efektif untuk di jalankan selama pandemi corona masih ada dan kampanye #dirumahaja masih digaungkan.
6 Kiat Ini Bisa Selamatkan Keuangan Kamu saat pandemi virus corona
Untuk menghadapi pandemi corona, ada 2 usaha yang harus dilakukan, efisiensi dan earn more.
Efisiensi adalah dengan mengurangi atau bahkan kalau bisa dihilangkan untuk sementara pengeluaran yang tidak penting. Earn more adalah cara bertahan hidup dengan memutar otak mendapatkan kerjaan atau usaha sampingan.
Mari kita jabarkan poin-poinnya.
1. Atur ulang alokasi budget bulanan
Paling basic dalam mengatur keuangan saat pandemi adalah dengan memerhatikanย item-item bulanan yang kita butuhkan dan yang tidak kita butuhkan.
Umumnya, yang saya tau itu ada beberapa komposisi dalam mengatur budget bulanan berdasarkan presentabel.
Ada yang punya istilah 50/20/30, 60/20/20 dan 40/30/20/10.
Itu semua adalah formula presentas alokas bulanan. Kalau dijabarkan, bentuknya seperti table di bawah ini.
50/20/30 | 60/20/20 | 40/30/20/10 |
50% = biaya hidup dan pengeluaran rutin | 60% = biaya hidup dan pengeluaran rutin | 40% = biaya hidup dan pengeluaran rutin |
20% = tabungan dan simpanan | 20% = tabungan dan simpanan | 30% = cicilan dan tagihan |
30% = dana hiburan dan senang-senang | 20% = dana hiburan dan senang-senang | 20% = tabungan dan simpanan |
10% = melakukan kebaikan |
Di atas merupakan presentabel alokasi pendapatan bulanan dalam beberapa formula yang populer di dunia maya.
Kamu bisa pilih formula yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Nahh…. yang jadi perhatian dari alokasi budget bulanan kamu adalah terletak di unnecessary expend, yaitu untuk hiburan dan senang-senang.
Untuk saat ini, ada baiknya alokasi hiburan dikurangi dulu, atau dihilangkan sementara untuk menggemukkan tabungan.
Ini sebagai jaga-jaga, jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti PHK.
Duhhhh… jangan sampai deh, semoga semua pembaca blog ini aman-aman saja dengan kerjaannya ya.
2. Tetap bayar cicilan utang tepat waktu
Sudah dengar berita, kalau pemerintah bersama kreditorย meringankan cicilan untuk nasabah?
Jangan senang dulu.
Meringankan cicilan disini bukan berarti tanggung jawab kamu terhadap utang hilang begitu saja. Justru kalau ditunda, tagihan bisa menumpuk dan lebih berbahaya lagi jadinya.
Bagi kamu yang benar-benar punya gaji yang masih mengalir setiap bulan, pastikan tetap bayar tagihan sesuai tepat waktu. Karena kebijakan keringanan kredit pun juga ditujukan untuk kalangan bawah.
semakin cepat cicilan dilunasi, semakin nyaman hati lebih tenang.
3. Siapkan dana darurat (kalau sudah ada, mantap!)
Saat pandemi seperti saat ini, sering sekali tentang dana darurat disinggung oleh media mainstream.
Persiapannya yang memakan waktu lama dan bersifat penting membuat dana darurat selalu diwanti-wanti untuk dimiliki oleh semua orang.
Dana darurat adalah dana simpanan yang dipersiapkan untuk menghadapi kondisi darurat.
Berdasarkan yang saya kutip dari situs Qmfinancial.com, ada beberapa tip golongan dalam menyiapkan porsi dana darurat:
Lajang | 4 x pengeluaran bulanan |
Menikah | 6 x pengeluaran bulanan |
Menikah, 1 anak | 9 x pengeluaran bulanan |
Menikah, 2 anak atau lebih/Wirausaha/Freelance | 12 x pengeluaran bulanan |
Dari plan di atas, kamu bisa menyimpan dana darurat sesuai ketentuan dasar.
Misalnya, kamu seorang yang lajang dengan kebutuhan wajib bulanan sebesar Rp 4 juta rupiah, maka dana darurat yang perlu dipersiapkan adalah 4x pengeluaran bulanan tersebut, yaitu Rp 16 juta rupiah.
TIP! untuk menggandakan dana darurat, kamu bisa simpan di tempat yang bisa menghasilan profit, seperti emas. Ini karena emas juga mudah dijual saat dibutuhkan.
Selain itu, saya sarankan juga untuk menempatkan dana darurat di tabungan yang free biaya bulanan, seperti tabungan Jenius BTPN atau PermataMe. Pokoknya hindari biaya yang tidak perlu agar dana darurat tidak menurun nilainya.
4. Puasa belanja konsumtif
Lagi pandemi virus corona seperti ini, mending jauh-jauh dari aplikasi belanja online.
Ini satu tujuan dengan poin pertama saat mengarut budget bulanan untuk mengurangi atau menghilangkan sementara biaya senang-senang.
Belanja online untuk kebutuhan sehari-hari mungkin masih masuk akal, tapi jika belanja online untuk kebutuhan sekunder seperti, aksesoris smartphone atau produk yang tidak terlalu dibutuhkan, sebaiknya ditunda dulu niatnya.
Karena memang saat ini diskon banyak bertebaran, tapi tidak mesti kamu ambil bagian untuk membeli barang yang tidak terlalu kamu butuhkan.
Fokus pada kebutuhan pokok dan hindari pemborosan!
5. Pilih instumen investasi safe haven
Poin ini mungkin cocok untuk mau yang punya uang lebih, tetapi gak tau mau parkir uang di mana.
Untuk saat ini, investasi jangka pendek di saham dan reksa dana memang bukan pilihan yang bagus karena pergerakan pasar yang masih liar dan beresiko.
Agar membuat uang yang dimiliki tetap produktif, kamu bisa coba berinvestasi di instrumen safe haven, apa saja itu?
Investasi yang termasuk dalam safe haven adalah, emas, surat obligasi pemerintah, kurs mata uang Dollar dan Yen.
Keempat safe haven itu bisa di juluki investasi anti badai, karena tahan terhadap krisis keuangan global akibat wabah virus corona.
6. Mencari kerja tambahan
Jika memungkinkan…. sekali lagi “jika memungkinkan”
Tidak ada salahnya kamu mencoba untuk mencari peluang baru untuk meningkatkan penghasilan tambah.
Saya yakin ini tidak mudah, banting stir dari satu kerjaan ke pekerjaan lainnya. Karena kemampuan setiap orang berbeda-beda.
Tetapi percayalah.. disaat kamu berusaha untuk lakukan lebih, maka hasilnya juga pasti mendapatkan lebih.
Yang paling simpel untuk pandemi saat ini, kamu bisa berpikir untuk terjun ke usaha kain masker, atau kebutuhan pokok, seperti jadi distributor beras, gula, hingga telur ayam.
Usaha yang menyesuaikan dengan demand seperti katering dan cemilan juga oke. Apalagi sekarang sudah ada layanan pesan antar makanan yang bisa kamu jadikan mitra.
Bagi yang punya sumber daya seperti internet kencang dirumah, kamu bisa coba kerja sebagai penulis atau ikut kursus online untuk meningkatkan keterampilan kamu.
Kiat-kiat diatas tentu tidak semuanya mudah dilakukan dan tidak cocok untuk beberapa kalangan.
Tapi hanya ini yang bisa saya share sebatas ilmu dan hasil dari baca-baca artikel bagaimana cara menghadapi pandemi virus corona dengan disiplin menjaga uang masuk dan uang keluar secara bulanan.
Semoga pandemi ini bisa segera berakhir dan dunia kembali sehat, agar kita semua bisa keluar dari keterpurukan ekonomi yang sangat terasa berat.
Tetap tentang dan sabar, mari kita berusaha semaksimal mungkin dan terus berdoa kepada sang pencipta.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
Terima kasih untuk sharingnya. Memang sudah saatnya pasang kuda-kuda.
Terima kasih atas feedbacknya… semoga kita tegar dan kuat sampai akhir pandemi Covid-19 ya.