Reksa DanaLebih Baik Mana, Investasi dengan Cara Dollar-Cost Averaging DCA atau Lump Sum?

Lebih Baik Mana, Investasi dengan Cara Dollar-Cost Averaging DCA atau Lump Sum?

Beli reksa dana sekali langsung banyak atau beli reksa dana nabung tiap bulan dengan metode Dollar-Cost Averaging (DCA). Mana sih yang paling menguntungkan dan cocok untuk kamu, khususnya investor pemula?

Saya pernah jumpa beberapa pertanyaan tentang strategi pembelian reksa dana. Kamu bisa lihat dari dua gambar di bawah ini.

Lebih Baik Mana, Investasi dengan Cara Dollar-Cost Averaging DCA atau Lump Sum? 1

Dari kedua gambar pertanyaan di atas adalah pertanyaan umum yang bisa ditanyakan oleh para investor pemula.

Tentu kamu ingin tahu apa itu Lump sum dan DCA, bagaimana perbedaan dan juga mencari tau metode apa yang cocok untuk kamu. Bener gak?

Kamu berada di artikel yang tepat. Karena kali ini saya mau kasih tau perbedaan Investasi dengan Lump sum dan Investasi dengan Dollar Cost Averaging.

Sekaligus saya mau kasih tau juga, platform yang tepat untuk jalankan misi kamu berinvestasi dengan salah satu metode investasi tersebut.

Strategi investasi, Lump Sum VS Dollar Cost Averaging (DCA)

Dalam investasi biasanya ada 2 strategi dalam penanaman modal, yaitu dengan cara Lump Sum atau DCA.

Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu diketahui oleh investor pemula. Soalnya ini soal strategi loh!

Investasi dengan Cara Dollar-Cost Averaging DCA atau Lump Sum

Pemilihan metode yang tepat akan berdampak pada hasil investasi kamu kelak.

Jadi, simak baik-baiknya perbedaan keduanya

Investasi dengan Lump sum

Lump sum adalah metode investasi dengan cara menyetor modal awal dalam jumlah besar hingga dijual saat sudah sampai pada waktu yang kita inginkan.

Jika kamu berinvestasi dengan metode ini, kamu bisa mendapatkan harga NAB yang lebih rendah jika memilih waktu berinvestasi yang tepat. Selain itu, kamu juga bisa terhindar biaya fee transaksi yang dibebankan setiap kali investasi.

Oleh karena itu, butuh keahlian lebih untuk tau timing yang tepat untuk bisa masuk dengan metode investasi ini.

Sayangnya, berinvestasi model seperti ini hanya cocok jika uang yang kamu miliki banyak. Tentu dengan modal yang besar akan memberikan return yang maksimal di periode yang sudah kamu tentukan.

Investasi dengan Dollar Cost Averaging

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah metode investasi yang dilakukan secara berkala.

Dengan modal awal yang kecil, kamu bisa rutin investasi pada periode tertentu, misalnya membeli secara berkala setiap bulan.

DCA akan membantu kamu disiplin untuk membeli unit yang lebih banyak pada waktu harga turun dan lebih sedikit pada waktu harga naik. Hal ini akan membuat kamu mengambil keputusan investasi yang lebih mudah dan terhindar dari keputusan emosional.

Kelemahan dari metode ini, keuntungan yang di dapat bisa saja tidak sebesar dengan investasi dengan Lump sum.

Nah, itulah beberapa perbedaan dari Lump sum dan DCA yang perlu kamu ketahui.

Sekarang udah tau kan beda investasi dengan Dollar Cost Averaging dan investasi dengan Lump sum.

Apapun gaya investasinya, pakai aplikasi Bibit yang paling cocok

Tentu sampai sini kamu mulai bertanya-tanya. Dari kedua metode investasi tersebut, mana yang paling cocok untuk kamu?

Sebenarnya mau pakai metode apa pun bisa cocok dengan kamu dengan menyesuaikan keadaan, kebutuhan serta platform digunakan.

Soalnya pilihan platform yang tepat akan memudahkan kamu dalam berinvestasi reksa dana, baik menggunakan metode Lump sum atau DCA.

Oleh karena itu, saya merekomendasikan aplikasi Bibit untuk kamu gunakan dalam berinvestasi reksa dana.

Mari kita ulas cara menggunakan aplikasi Bibit di kedua metode investasi.

Beli reksa dana di Bibit dengan gaya Lump sum

Untuk kamu yang punya cash banyak, tapi gak tau cara pilih produk reksa dana untuk menggunakan gaya Lump sum, kamu bisa ikuti rekomendasi Robo Advisor aja.

Lebih Baik Mana, Investasi dengan Cara Dollar-Cost Averaging DCA atau Lump Sum? 2
Langkah 1

Robo Advisor bakalan bantu kamu pilihin produk reksa dana terbaik untuk memudahkan kamu berinvestasi dengan metode Lump sum.

Umumnya gaya Lump sum ini cocok untuk dana pensiun. Jadi kamu bisa langsung aja pilih kategorinya di dalam aplikasi Bibit seperti gambar di atas.

Beli reksa dana di Bibit dengan gaya DCA

Gak suka gaya Lump sum? No problem!

Masih ada gaya Dollar Cost Averaging yang mudah banget jika dilakukan di aplikasi Bibit.

Karena sifat DCA sejatinya adalah nabung rutin, dengan Bibit kamu bisa langsung buat perencanaan DCA dengan memanfaatkan fitur “Nabung Rutin” seperti pada gambar di bawah ini.

Autodebit Bibit

Kamu bisa dengan mudah menambahkan portfolio yang diinginkan, Nilai investasi yang ingin disetor setiap bulan, hingga tanggal pembelian yang bisa diatur sesuka hati.

Biar kamu gak lupa top up nabung rutinnya, coba hubungkan rekening Bank Jago ke Bibit, sehingga uang kamu bisa autodebit otomatis. Cara hubungkan rekening Bank Jago ke Bibit bisa kamu baca pada artikel ini.

Bagaimana, mudah kan cara investasi baik dengan metode Lump sum atau DCA di aplikasi Bibit.

Buat kamu yang bingung pilih cara mana yang paling mudah. Saya sarankan untuk membeli reksa dana dengan metode Dollar Cost Averaging, yang tidak lain adalah dengan nabung rutin.

Nabung rutin di aplikasi Bibit gak cuma hanya membuat uang kamu berkembang, tetapi juga bisa menjadikan kamu orang yang disiplin loh.

Kalau gak percaya cobain aja 🙂

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.

Jika ada pertanyaan seputar strategi investasi baik menggunakan Lump sum atau DCA dengan aplikasi Bibit, jangan ragu untuk tinggalkan komentar di bawah ini ya!

DISCLAIMER: Artikel ini hanya bertujuan untuk edukasi saja, bukan sebuah anjuran atau rekomendasi. Segala keuntungan maupun kerugian menjadi tanggung jawab investor dan merupakan bagian dari risiko fluktuasi pasar. BUY/SELL/HOLD ada di tangan kamu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.