Setelah menikah, kebutuhan terus bertambah. Mulai dari biaya kehidupan, membangun rumah impian, dana pendidikan anak hingga mempersiapkan dana pensiun. Untungnya, saya telah berinvestasi di EBA Ritel untuk mempersiapkan masa depan.
Bagaimana cerita saya dan pasangan mempersiapkan masa depan dengan cara berinvestasi di instrumen yang aman dan cuan?
Gak kerasa udah 14 bulan saya berkeluarga. Telah banyak hal yang saya dan pasangan rasakan selama hidup berdua serumah.
Merangkai hidup bersama dalam sebuah rumah kontrakan, kami memiliki banyak impian, salah satunya memiliki rumah sendiri yang akan kami tempati bersama anak-anak kami kelak.
Selain mulai nyicil beri perabotan rumah yang esensial, saya dan pasangan juga telah membeli sebuah tanah pada tahun 2022 silam yang rencananya akan kami gunakan untuk membangun rumah.
Alasan lebih memilih beli tanah daripada membeli rumah adalah agar nanti rumah yang dibuat bisa sesuai yang kami inginkan. Namun, menyiapkan dana untuk membuat rumah tentu tidaklah murah.
Saya sadar betul, bahwa menyiapkan dana untuk membangun rumah bukan satu-satunya RP yang harus kami kerjakan, ada dana pendidikan anak, dana untuk liburan hingga dana pensiun yang juga harus dipersiapkan secara bersamaan.
Oleh karena itu, saya dan pasangan harus melakukan pengelolaan keuangan yang baik agar semua rencana dan impian kami dapat diwujudkan.
Lantas bagaimana pengelolaan keuangan yang baik? Dari mana harus kita mulai? Investasi apa yang cocok untuk keluarga milenial seperti kita-kita ini?
Pada artikel kali ini, saya ingin berbagi pengalaman mengelola keuangan untuk keluarga milenial dapat mewujudkan impian di masa depan.
Kiat mencapai tujuan keuangan untuk keluarga milenial agar impian terwujud
Dalam membangun rumah tangga, pengelolaan keuangan yang baik merupakan hal wajib dilakukan agar biaya kebutuhan hidup tercukupi dan impian dapat diwujudkan.
Mulai dari cara membelanjakan uang, hingga berinvestasi untuk menambah kekayaan.
Ada beberapa cara saya mengatur keuangan keluarga yang mungkin juga bisa kamu ambil hal-hal yang bisa kamu praktekkan.
1. Mencatat semua uang masuk dan uang keluar secara detail
Hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan mengontrol uang masuk dan uang keluar setiap bulannya, harus dicatat.
Catat semua uang yang masuk seperti gaji dan uang yang didapatkan dari hasil sampingan misalnya. Lalu, catat juga pengeluaran bulanan, seperti uang belanja, biaya tagihan dan biaya pengeluaran lainnya.
Kamu bisa gunakan aplikasi yang ada di smartphone kamu agar mencatat semuanya dengan mudah.
Ada baiknya pencatatan keuangan suami & istri digabung jadi satu, sehingga uang masuk dan keluar bisa di satu pintu.
Dengan mencatat, kamu akan bisa dengan mudah mengetahui dari mana saja uang yang kamu dapatkan dan ke mana saja uang tersebut dibelanjakan.
2. Alokasi budget bulanan
Setelah kamu bisa mengontrol uang masuk dan uang keluar, lalukan alokasi budget bulanan. Adanya alokasi budget bulanan bisa membuat kita lebih disiplin dalam menggunakan uang.
Sekarang sudah banyak sekali cara dan tips untuk mengalokasikan pendapatan.
Mulai dari 50-30-20, 40-30-20-10, dan cara alokasi lainnya. Berbeda orang, berbeda pula kebutuhannya. Kamu bisa menggunakan cara yang paling cocok dengan kamu.
Maksud dari angka-angka tersebut adalah persentase ya. Misalnya 50, itu artinya 50% dari pendapatan bulanan dan 10, itu artinya 10% dari pendapatan bulanan.
Flashback dikit sebelum menikah, saya biasa pakai alokasi 70-30. 70% penghasilan bulanan saya pakai untuk investasi dan 30% lagi untuk kehidupan sehari-hari.
Harap maklum, masih jomblo saat itu. Jadi bisa alokasi besar untuk investasi.
Nah, sekarang udah beda nih setelah menikah. Saya gak pakai lagi 70-30 untuk atur keuangan, tapi pakai 50-40-10. 50 untuk kebutuhan pokok, 40 untuk investasi dan 10 untuk dana darurat.
3. Hidup hemat, jangan boros
Hidup hemat adalah kunci sakti agar uang bisa disimpan.
Kamu harus bisa bedain mana kebutuhan yang harus dibeli dan mana keinginan yang harus dihindari.
Sering nongkrong cantik dan belanja cemilan berlebih adalah salah satu pemborosan yang tidak kita sadari, bagian dari keinginan.
Lebih baik kamu fokus membelanjakan yang untuk yang benar-benar bermanfaat.
4. Hemat dengan berkebun di rumah
Buat para bapak-bapak di rumah, berkebun itu hobi yang menyenangkan dan bikin hemat pengeluaran belanja sayuran loh!
Berkebun dengan menaman tumbuhan sayur dan buah di halaman rumah akan sangat membantu ketahanan pangan keluarga. Jadi, gak perlu beli sayuran dan buah untuk keperluan istri-istri yang hobi masak di rumah.
Saya pribadi telah memulai hobi berkebun di rumah kontrakan pada 5 bulan yang lalu dan hasilnya luar biasa banget.
Berikut ini beberapa foto hasil panen dari kebun belakang rumah.
Untuk sekedar masak sayur bayam atau kangkung gak perlu beli lagi dipasar, karena semua bahan sudah ada di kebun rumah.
Dengan punya kebun sendiri di rumah, keluarga milenial telah menjelma menjadi keluarga mandiri pangan.
Lebih hemat pengeluaran, kan?
5. Mencari penghasilan tambahan
Biaya kehidupan yang terus meningkat membuat kita harus putar otak lebih keras dalam mencari cuan.
Mencari penghasilan tambahan merupakan cara jitu untuk kamu yang ingin survive di masa seperti sekarang ini.
Penghasilan tambahan dapat memberikan dana segar untuk simpanan tambahan.
6. Memiliki dana darurat yang sesuai dengan kebutuhan
Kita gak pernah tau kejadian yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dana darurat bisa menjadi penyelamat saat dibutuhkan.
Dana darurat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti biaya untuk perbaikan rumah, perbaikan mobil hingga biaya untuk kehidupan jika tiba-tiba terjadi PHK (amit-amin jangan sampai kejadian).
Penyediaan dana darurat bisa dilakukan dengan mengalokasikan budget setiap bulanannya hingga mencapai ideal dana darurat yang diinginkan.
Besar kecil dana darurat yang dibutuhkan tergantung dari keadaan diri saat ini. Jika masih single, idealnya sebesar 6x pengeluaran bulanan. Buat yang udah menikah idealnya 9x pengeluaran per bulan dan yang sudah memiliki anak adalah 12x pengeluaran bulanan.
7. Berinvestasi
Jika dana darurat telah tersedia, maka hal yang perlu lakukan adalah melakukan investasi.
Investasi atau penanaman modal adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.
Investasi yang umumnya diketahui oleh masyarakat adalah saham, reksa dana, obligasi, EBA ritel hingga deposito.
Setiap instrumen investasi memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Investasi dengan risiko tinggi adalah saham, lalu diikuti reksa dana hingga yang paling kecil risikonya adalah deposito.
Biaya kebutuhan bertambah dan harga terus meningkat, investasi solusinya
Untuk mewujudkan impian, keluarga milenial bisa melakukan investasi di pasar modal. Beda instrumen investasi, beda pula peluang cuan yang didapatkan.
Jika kamu dan pasangan kamu berhasil menerapkan 7 poin pengelolaan keuangan di atas, maka bukan hal yang mustahil untuk memiliki rumah impian dan liburan ke mana saja yang kamu inginkan.
Mungkin kamu bertanya-tanya apa pentingnya investasi untuk keluarga milenial? Apakah orang awam bisa lakukan investasi juga?
Sebagai keluarga milenial yang punya panyak impian untuk diwujudkan di masa depan, merek investasi adalah hal yang wajib kamu lalukan bersama pasangan.
Nah, dalam berinvestasi, memilih instrumen yang tepat sangat berpengaruh pada keuntungan yang di dapat.
Oleh karena itu, kamu harus tahu belum mana instrumen investasi yang menguntungkan, tetapi juga memberikan rasa aman tanpa was-was.
Pentingnya memilih instrumen yang tepat, agar investasi aman dan cuan
Investasi bukan hal yang asing lagi bagi saya.
Mulai menjadi investor sejak 2014, saya telah mencoba berbagai instrumen investasi dan trading.
Semasa berstatus single, saya merupakan seorang investor yang memiliki profil risiko agresif. Semua investasi berisiko besar seperti saham, berjangka hingga kripto telah saya jajaki.
Namun setelah menikah, saya lebih hati-hati dan jeli dalam mengelola keuangan untuk digunakan sebagai dana investasi.
Karena saya paham betul, saat ini posisi saya bukan seorang yang hanya menanggung diri sendiri, tapi juga seorang suami yang menanggung biaya kehidupan pasangan juga.
Apalagi profil risiko pasangan saya adalah konservatif, alias ingin berinvestasi di instrumen yang aman-aman saja tanpa merasakan kerugian pada nilai pokok investasi.
Perbedaan profil risiko investasi dengan pasangan tidak perlu diambil pusing. Karena ada juga instrumen investasi yang memberikan profit tinggi dengan minim risiko.
Kalau pasangan kamu bagaimana?
Apakah dia tipe orang yang berani ambil risiko dalam investasi atau ini pilih berinvestasi di tempat yang aman, tapi tetapi bikin cuan?
Jika kamu dan pasangan adalah orang yang masih awam dengan investasi, tetapi ingin mulai investasi, jangan pusing. Karena saya mau kasih tau cara memilih instrumen investasi yang cocok untuk keluarga milenial seperti kita-kita ini.
Kamu harus tau, jika instrumen investasi pasar modal di Indonesia ada beberapa jenis, yaitu: Saham, Reksa Dana, Obligasi, ETF, Derivatif dan EBA.
Keenam instrumen di atas, memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda.
| Konservatif/Rendah | Moderate/Menengah | Aggresif/Tinggi |
| Deposito Reksa Dana Pasar uang | Obligasi EBA | Saham Reksa Dana Saham ETF Derivatif |
Semakin tinggi risiko sebuah investasi, maka semakin tinggi peluang cuan yang kita dapatkan.
Seperti yang telah saya utarakan di atas, berinvestasi saat telah berkeluarga harus hati-hati dan tidak boleh ceroboh dalam mengambil keputusan.
Oleh karena itu, keluarga milenial dapat memilih instrumen investasi fixed income/pendapatan tetap. Karena dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari investasi di pasar uang, namun dengan risiko di bawah investasi saham.
Instrumen investasi fixed income dengan risiko moderate yang cocok kamu miliki adalah EBA.
Investasi EBA merupakan instrumen investasi yang cocok untuk keluarga milenial yang memiliki profil risiko moderate.
Melalui ERA Ritel, kita bisa berinvestasi dengan aman dan tentunya mendapatkan cuan yang bisa kita gunakan untuk mewujudkan impian masa depan.
Mengenal EBA Ritel, investasi aman dan cuan
Mungkin kamu baru aja denger yang namanya investasi EBA Ritel. Sama, saya juga baru dengar ada yang namanya instrumen investasi EBA Ritel.
Maklum aja, EBA baru dirilis pada 2009 dan pertama kali ditawarkan ke investor ritel pada akhir 2018 silam dengan nama EBA Ritel.
EBA yang bisa dikenal EBA Ritel adalah instrumen investasi yang diterbitkan dan dikelola langsung oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
PT SMF pertama kali menerbitkan EBA pada tahun 2009 yang dijual hanya kepada investor institusi. Sejak akhir tahun 2018, SMF mulai menjual produk ini kepada investor retail.
SMF merupakan perusahaan BUMN yang 100% dimiliki negara, diberikan mandat oleh negara untuk membangun dan mengembangkan pembiayaan sekunder perumahan.
EBA Ritel merupakan produk dari proses sekuritisasi, di mana sesuai namanya merupakan efek yang memiliki agunan/underlying dan diperdagangkan kepada investor ritel.
Hingga akhir tahun 2020, SMF telah memfasilitasi 14 transaksi sekuritisasi dengan akumulatif sebesar Rp 12,78 T dengan rating EBA yang diterbitkan selalu id AAA.
EBA ada yang berbentuk Surat Partisipasi (SP) yaitu surat berharga yang terdiri dari sekumpulan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang diterbitkan melalui proses sekuritisasi sehingga menjadi instrument investasi pendapatan tetap yang dapat ditransaksikan di pasar sekunder, atau dengan kata lain membeli EBA SP Ritel sama dengan membeli tagihan KPR dari perbankan.
Penerbitan EBA telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tertuang dengan nomor 23/POJK.04/2014, sehingga investasi di EBA legal dan aman.
Walaupun sama-sama berjenis fixed income/pendapatan tetap, EBA Ritel berbeda dengan Obligasi yang diterbitkan pemerintah atau pun reksa dana.
Begitu juga dengan kupon EBA Ritel yang berbeda dengan kupon yang dibagikan instrumen berbasis fixed income pada umumnya, contohnya ORI vs Eba Ritel.
Ada 5 karakteristik dari EBA Ritel:
- Bunga per tahun di atas Deposito (8,75%)\
- Aman dan mendapat rating AAA oleh Pefindo
- Memulai investasi cukup dengan Rp100.000
- Dana likuid dan dapat diperjualbelikan kapan saja
- Membantu cashflow keuangan akibat adanya pembayaran pokok dan bunga setiap 3 bulan
Saat ini EBA Ritel hanya terdiri dari 2 produk saja dengan perbedaan yang terdapat pada tahun rilis, besaran kupon dan jadwal pembagian kupon.
Semua investasi tentu memiliki risiko masing-masing. Saat ingin membeli EBA Ritel, pastikan kamu tahu betul apa saja risiko dari EBA.
Setidaknya ada 6 risiko yang bisa saja terjadi pada produk EBA Ritel yang bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.
Tapi tenang aja, risiko-risiko tersebut sudah diantisipasi oleh SMF selaku penerbit EBA.
Melalui PT SMF, Pemerintah Indonesia terus pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung pemilikan rumah bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sejak Agustus tahun 2018 hingga September 2022, SMF telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp 12,55 triliun
Pembiayaan perumahan murah melalui berbagai skema baik itu berupa kebijakan maupun skema kredit bersubsidi atau Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) melalui APBN.
Peyaluran KPR secara year on year juga terus meningkat.
Survei Harga Properti Residensial (SHPR) mencatat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) berhasil tumbuh 9,39% secara tahunan (y-o-y) pada kuartal III 2021. Pertumbuhan ini lebih besar daripada pertumbuhan pada kuartal II 2021 sebesar 7,24% (y-o-y).
KPR masih menjadi primadona masyarakat untuk membeli rumah. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa 69,54% dari konsumen menggunakan KPR untuk membeli properti residensial pada tiga bulan pertama. Proporsi ini sedikit lebih kecil dari 76,05% yang terlihat pada triwulan sebelumnya.
Tingginya penggunaan KPR dalam pembelian rumah menjadi prospek yang baik untuk investasi pada EBA Ritel.
Selain meningkatkan cuan, membeli EBA Ritel juga telah membantu keluarga milenial lainnya untuk dapat memiliki hunian impian mereka.
Pengalaman mudahnya miliki EBA Ritel, langsung dari smartphone!
Jujurly saya blank banget waktu tau ada yang namanya instrumen investasi EBA Ritel. Karena selama ini sering invest di saham, obligasi dan reksa dana aja.
Tapi yang namanya investor, selalu mencari instrumen investasi terbaru yang aman dan bikin cuan tentunya.
Saya penasaran banget, karena imbal balik yang diberikan lebih tinggi dari deposito yaitu 8,75%.
Oleh karena itu, saya mendalami ilmu tentang investasi EBA Ritel. Walaupun instrumen ini masih tergolong baru, saya sangat mudah mendapatkan informasi dan berita terkait investasi EBA.
Saya mempelajari ilmu investasi EBA Ritel melalui akun instagram @inveseries, yang tidak lain adalah anak dari SMF. Terus wajib juga pantengin Instagram resminya SMF @ptsmfpersero.
Tujuan dari dibentuknya inveseries adalah untuk memberikan edukasi mengedukasi EBA Ritel dan literasi finansial/investasi.
Setelah membaca semua postingan tentang EBA Ritel di Instagram, saya semakin tertarik untuk diversifikasi portofolio investasi.
Karena karakteristik dan imbal hasil yang ditawarkan oleh EBA Ritel sangat sesuai dengan keluarga milenial yang menginginkan investasi aman dan cuan.
Beli EBA Ritel juga mudah banget, langsung dari aplikasi smartphone kamu melalui aplikasi BIONS milik BNI Sekuritas. Mau tau cara belinya gimana?
Cara beli eba ritel di aplikasi BIONS
Sebelum kamu membeli EBA Ritel, pastikan telah mengunduh dan mendaftar akun BNI Sekuritas melalui aplikasi BIONS yang tersedia untuk Android dan iOS.
Lalu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum beli EBA Ritel, yaitu:
- Pembelian EBA Ritel hanya dapat dilakukan dengan menggunakan CASH yang ada di portfolio (bukan menggunakan limit)
- Jam perdagangan EBA Ritel adalah pukul 09:00-11:30 WIB
- Nominal transaksi minimal Rp. 100.000,-/transaksi dan maksimal Rp. 50.000.000,-/transaksi
- Penyelesaian transaksi EBA Ritel adalah T+1.
Sebagai tutorial asli, saya mencoba untuk membeli EBA Ritel dengan seri SPSMFBTN02A2. Nominal yang saya beli sebanyak Rp500.000. Silakan lihat gambar di bawah ini ya.
Bagaimana, tidak sulit kan untuk beli EBA Ritel?
Setelah memiliki EBA sebagai portofolio investasi terbaru, kamu tinggal tunggu setiap 3 bulannya saat kupon dan pokok investasi diberikan.
Kamu bebas untuk melakukan investasi ulang, baik nilai pokok maupun hasil kuponnya.
Agar investasi EBA yang kamu lakukan memberikan cuan maksimal, maka ada baiknya untuk mengetahui tips cuan dari EBA Ritel pada gambar di bawah ini.
Berinvestasi di EBA Ritel tidak memerlukan pengetahuan khusus seperti investasi saham. Ini karena EBA bersifat fixed income yang dikelola secara profesional oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).
Oleh karena itu, jika kamu dan pasangan belum punya pengalaman sama sekali dalam berinvestasi, maka EBA Ritel adalah instrumen investasi yang cocok.
Semua orang dapat berinvestasi di EBA Ritel dengan mudah dan aman tanpa perlu skill investasi tinggi.
Yuk, investasi di EBA Ritel dan gapai semua impian kamu dan pasanganmu untuk membangun keluarga milelial yang melek investasi.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat!
Jika ada pertanyaan atau mau sharing pengalaman invetasi di EBA Ritel, bisa tinggalkan komentar di bawah ini ya!
Referensi:
- PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) (smf-indonesia.co.id)
- Investasi EBA Ritel by SMF (@inveseries) • Foto dan video Instagram
- Efek Beragun Aset (EBA) Ritel (kemenkeu.go.id)
- SMF Maksimalkan Alokasi APBN Bantu Pemilikan Rumah Layak Bagi Masyarakat | Republika Online
- Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Indonesia | Databoks (katadata.co.id)
Terima kasih atas pengalaman nya. Perlu diinformasikan juga ada biaya procedure dan accrued interested nya, Kisaran 2% – 3%. Ditunggu postingan hasil pembagian kuponnya.
oh waw baru tau mba :0