Tahukah kamu, selama 24 jam menjalankan waktu kita selalu dikelilingi oleh produk-produk yang berbahan dasar sawit?
Mulai dari pasta gigi, shampoo, pakaian, kosmetik, makanan, hingga bahan bakar kendaraan juga menggunakan bahan berbahan dasar sawit. Iya, hampir semua berasa dari sawit.
Palm oil is the most versatile vegetable oil in the world.
Sawit memiliki kandungan berupa minta nabati tinggi yang dibutuhkan sebagai bahan utama dalam membuat berbagai produk yang kita konsumsi dan gunakan sehari-hari.
Maka tidak heran, konsumsi akan sawit terus meningkat setiap tahunnya. Dari grafik di bawah dapat kamu lihat, tingginya konsumsi minyak sawit dari tahun ke tahun.
Secara global, pemintaan akan minyak nabati kelapa sawit terus meningkat dalam 52 tahun terakhir.
Pada tahun 1970, produksi minyak sawit global hanya sektiar 2 juta ton saja. Kini, ditahun 2022 sudah meningkat menjadi 72 juta ton.
Kenaikan minyak sawit mengikuti pesatnya peningkatan permintaan minyak nabati lebih luas secara global.
Fakta menariknya, kelapa sawit hidup subur di daerah tropis, Indonesia.
Indonesia menjadi negara dengan penghasil minyak sawit terbesar di dunia dengan presentase 58%, lebih tinggi dari Malaysia dengan presentase 26%. Jika digabungkan keduanya, pemasok minyak sawit di dunia berasal dari Asia dengan presentase 84%.
Inilah berkah yang bisa dinikmati oleh banyak petani sawit di Indonesia, baik petani plasma maupun petani swadaya.
Namun dibalik nikmatnya minyak sawit, ada bahaya yang mengintai kita semua.
Dampak negatif langsung dari perkebunan kelapa sawit skala besar khususnya ekologi, ekonomi, sosial, budaya, konflik lahan dan sumber daya agraria, pencemaran lingkungan, pemanasan global, kerentanan pangan, pencemaran air, tanah dan udara.
Untungnya, dampak buruk tersebut bisa kita minimalisir dengan memproduksi sawit secara berkelanjutan.
Bagaimana sawit berkelanjutan sangat berpengaruh pada keberlangsungan hidup dan apa yang harus kita lakukan sebagai konsumen?
Yuk, lanjut baca artikel ini!
Sawit, pohon dengan sejuta kebaikan
Mungkin kamu bertanya-tanya, “kok cuma sawit yang doang yang digunakan, memang gak ada alternatif lain?”.
Sebenarnya, pohon sawit bukan satu-satunya penghasil minyak nabati. Ada beberapa tanaman yang juga menghasilkan minyak nabati, seperti: Bunga matahari, keledai dan lobak.
Tapi nyatanya, tanaman sawit lebih produktif untuk menghasilkan minyak nabati.
Untuk keperluan 1 ton minyak nabati, tanaman sawit hanya perlu 0,3 hentar aja. Beda banget dengan tumbuhan lainnya yang membutuhkan lebih banyak ruang dan lahan untuk bisa menghasilkan minyak nabati.
Tingginya permintaan akan minyak sawit membuat perusahaan dan petani sawit melakukan pembukaan lahan baru dengan cara-cara yang tidak mementingkan dampak sosial dan lingkungan.
So, apa solusinya untuk permasalahan ini?
Jawabannya adalah dengan sawit berkelanjutan. Ya, sawit berkelanjutan!
Pentingnya sawit berkelanjutan untuk masa depan
Sawit berkelanjutan merupakan wujud dari kepedulian kita terhadap masa depan.
Sawit berkelanjutan adalah upaya memproduksi sawit dengan memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan dan konservasi SDA, pemanfaatan limbah sebagai energi alternatif, dan ramah sosial, tentu dengan menaati kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE).
Oleh karena itu, baik perusahaan sawit maupun petani sawit harus memproduksi sawit secara berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mendorong para pelaku sawit untuk melakukan sawit berkelanjutan yang tertuang pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2022, Tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Perpres tersebut ditandatangani Presiden pada 13 Maret 2020.
Tidak hanya di Indonesia, sawit berkelanjutan juga digaungkan secara global.
Mereka percaya, sawit yang dikelola secara berkelanjutan akan berdampak untuk semua sektor, baik untuk alam maupun untuk kita sendiri.
Oleh karena itu, terciptalah sebuah organisasi nirlaba global beranggotakan para sukarela yang bernama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
RSPO mempunyai misi untuk:
- Untuk memajukan produksi, pengadaan, pembiayaan dan penggunaan produk minyak sawit berkelanjutan,
- Untuk mengembangkan, menerapkan, memverifikasi, memastikan, dan secara berkala meninjau standar global yang kredibel untuk seluruh rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan,
- Untuk memantau dan mengevaluasi dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari penyerapan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat di pasar, dan
- Untuk melibatkan dan mengikat semua pemangku kepentingan di seluruh rantai pasokan, termasuk pemerintah dan konsumen.
Pengelolaan sawit berkelanjutan sebagai tanggung jawab kita, setelah mendapatkan manfaat sawit untuk kebutuhan sehari-hari.
Sudah saatnya perusahaan sawit untuk memperhatikan cara pengelolaan sawit yang mereka lakukan.
Salah satu perusahaan sawit terkemuka secara global yang telah melakukan sawit berkelanjutan adalah Apical Group.
Bagaimana Apical menjadikan sawit berkelanjutan sebagai jantung bisnisnya?
Bersama Apical, wujudkan sawit berkelanjutan untuk membantu sesama
Apical memiliki mimpi besar menjadikan sawit berkelanjutan sebagai pondasi perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya.
Apical Group adalah salah satu pengelola dan pengekspor minyak sawit dan produk turunannya seperti makanan, oleokimia, dan biodiesel terbesar di Indonesia untuk keperluan domestik dan ekspor internasional.
Keseriusan Apical pada dampak lingkungan dan sosial akan tanaman sawit dalam dilihat dari deretan sertifikasi yang telah diraih untuk memproduksi sawit secara berkelanjutan.
Apical akan membangun rantai pasokan minyak sawit yang dapat ditelusuri dan transparan serta
berkomitmen untuk:
- Melindungi area yang mengandung nilai konservasi tinggi dan area yang memiliki stok
karbon tinggi - Melindungi area gambut terlepas dari kedalamannya
- Mendorong dampak sosial-ekonomi positif bagi masyarakat dan komunitas
Apical kini telah memegang berbagai sertifikasi yang berhubungan langsung dengan sawit berkelanjutan dan energi terbarukan ramah lingkungan.
Apical tersertifikasi oleh badan internasional seperti ISCC, RSPO and GMP. Apical sudah mencapai 100% keterlusuran ke pabrik dan 99.7% keterlusuran ke perkebunan, dengan target 100% pada tahun 2022, tingkat keterlusuran tertinggi pada industri.
ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO)
Organisasi nirlaba global dengan anggota sukarela. Berfokus untuk menyatukan pemangku kepentingan dari seluruh rantai pasokan minyak sawit untuk mengembangkan dan menerapkan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan.
INTERNATIONAL SUSTAINABILITY AND CARBON CERTIFICATION (ISCC)
Sistem sertifikasi keberlanjutan yang berlaku secara global dan mencakup semua bahan baku berkelanjutan, termasuk biomassa pertanian dan kehutanan, bahan sirkular dan berbasis bio, serta energi terbarukan.
INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO)
Sistem usaha perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial budaya, ramah lingkungan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pada penilaian Sustainable Palm Oil Transparency Toolkit (SPOTT) terbaru oleh Zoological Society of London, Apical meraih nilai 91,7%, ditempatkan dalam 10 besar dari perusahaan seluruh dunia.
Sebagai komitmennya untuk memproduksi sawit berkelanjutan, Apical juga telah menyiapkan program Apical2030.
Inisiatif ini terdiri dari komitmen pada empat pilar strategis, yaitu:
- Kemitraan Transformatif
- Aksi Iklim
- Inovasi Hijau
- Kemajuan Inklusif
Keempat pilar tersebut dijalankan dalam sepuluh (10) tahun ke depan, yang mana target ditetapkan terkait erat dengan filosofi bisnis dari Grup yaitu 5C (good for community, country, climate, customer, company), tujuan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST), dan sembilan (9) dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDG).
Program ini menjadikan Apical sebagai perusahaan sawit yang mengutamakan keberlangsungan dalam bisnis dan operasionalnya.
Hingga saat ini, Apical telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendorong ketertelusuran yang lebih baik, termasuk meluncurkan kampanye Powered by Palm Oil.
Powered by Palm Oil menyatukan kisah inspiratif orang-orang yang percaya akan keajaiban dari sawit yang diproduksi secara berkelanjutan akan banyak memberikan manfaat untuk kepentingan sosial dan kebaikan alam.
Get inspired by “Powered by Palm Oil”
Sawit berkelanjutan menyadarkan kita bahwa ada banyak potensi tanpa batas yang bisa kita dapatkan dengan bersama-sama memanfaatkan kebaikan dari sawit.
Menciptakan berbagai kisah inspiratif yang tidak hanya berdampak pada satu orang saja, namun juga untuk banyak orang.
Bersama Apical, para influencer mengajak kita untuk lebih cermat dalam melihat peluang, bijak dalam memilih hal yang terbaik untuk masa depan.
Dengan memilih produk-produk yang memperhatikan sustainability, kita telah menjadi bagian untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Ada banyak kisah inspiratif yang bisa kita tiru dari para influencer di bawah ini.
Delapan cerita influencer yang berasal dari berbagai industri di atas bisa kamu baca selengkapnya di halaman Powered by Palm Oil.
Terinspirasi dari “Powered by Palm Oil” yang digaungkan oleh Apical Group bersama influencer yang sangat mengagumkan, saya juga ingin membuat hidup lebih baik di masa yang akan datang.
Berkaca dari cerita Cici Kwik Wan Tien yang selalu memilih bahan-bahan terbaik untuk produknya, saya juga mengikuti jejak beliau dengan lebih memilih menaman sendiri sayuran dan buah yang saya konsumsi di rumah.
“you are what you eat” – Kwik Wan Tien
Sejak menikah pada akhir tahun 2021 lalu, saya telus berpikir bagaimana membangun keluarga yang peduli akan lingkungan dan masa depan anak-anak saya kelak.
Mulai dari Juli 2022 lalu, saya memilih menanam sendiri sayuran dan buahan secara organik untuk memastikan saya dan keluarga di rumah telah mengonsumsi makanan tanpa bahan kimia berbahaya.
Karena apa yang kita komsumsi saat ini akan berdampak pada masa depan nanti.
Faktanya, menanam sendiri sayuran dan buah di rumah tidaklah sulit. Karena sekarang juga tersedia tanah siap tanam kemasan hingga bibit berkualitas yang dijual secara online dengan mudah didapatkan.
Apalagi sekarang pemanfaatan limbah sawit bisa digunakan sebagai pupuk organik seperti yang dilakukan oleh Lewi Cuaca. Jenis pupuk baru yang terbuat dari cangkang inti buah sawit, alternatif bagi pupuk kendang.
Sekali lagi menjadi bukti, bahwa sawit yang dikelola secara berkelanjutan dapat memberikan manfaat yang lebih.
Berkebun di rumah sendiri tidak hanya menciptakan hobi baru di saat sela-sela kesibukan saya dikantor. Namun juga menciptakan keluarga yang mandiri pangan secara organik.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan saya agar terus dapat mengonsumsi makan sehat yang ditanam sendiri, saya juga memilih untuk memasak dengan cara yang baik pula.
Saya menggunakan minyak goreng sawit yang memperhatikan keberlanjutan untuk memasak. Karena produk organik merupakan pasangan terbaik untuk produk berkelanjutan.
Apical sebagai salah satu produsen minyak sawit terkemuka telah menerapkan prinsip sawit berkelanjutan pada bisnisnya.
Dengan memilih dan membeli produk sawit berkelanjutan, kita telah peduli pada lingkungan, sosial dan masa depan anak cucuk kita. Juga sebagai langkah kecil kita sebagai konsumen untuk menjadi bagian dari sawit berkelanjutan.
Saya, para influencer dari “Powered by Palm Oil” dan Apical Group telah menjadi bagian dari sawit yang berkelanjutan.
Sekarang, giliran kamu!
References: