Sejak krisis COVID-19, cloud computing telah banyak diadopsi oleh perusahaan dan organisasi secara global yang memberikan dampak positif pada efisiensi, peningkatan skala bisnis dan manajemen keuangan yang lebih baik, sehingga memudahkan kita untuk melakukan kegiatan dan pekerjaan secara remote dari mana saja.
Kita tentu masih ingat betul kejadian 2 tahun yang lalu saat pandemi COVID-19 dimulai awal tahun 2020, kekacauan dimana-mana.
Ekonomi tumbang, jumlah korban Covid naik drastis dan memaksa orang-orang untuk menghentikan produktivitasnya. Lockdown di mana-mana, tetap di rumah tanpa ada kepastian yang jelas.
Akibatnya, banyak perusahaan dan organisasi yang berguguran dan melakukan PHK besar-besaran, sehingga UMKM pun ikut gulung tikar akibat sepinya transaksi pembelian.
Dunia berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan masalah antara kesehatan dan ekonomi.
Salah satu solusi jitu saat pandemi berlangsung saat itu adalah dengan melakukan transformasi digital secara massive pada perusahaan dan organisasi dengan menggunakan sistem cloud.
“Pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi digital di 59% perusahaan yang disurvei.” – IBM Institute for Business Value
Pandemi juga membawa kebiasaan dan perilaku baru di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yaitu untuk melakukan berbagai kegiatan dengan lebih sedikit kontak fisik.
Dikutip dari Investor.ID, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) juga mencatat belanja online meningkat 37% selama pandemi Covid-19. Selain itu, selama pandemi terjadi pengurangan aktivitas di luar rumah 57% dan work from home (WFH) naik 41%.
Sistem cloud Indonesia telah mengubah cara kita berpikir dan bekerja selama beberapa tahun terakhir.
Kalau dulu harus hadir kantor untuk ikut meeting, sekarang sudah bisa meeting online. Hingga akhirnya muncul banyak meme tentang orang yang terlalu sering zoom.
Di samping mudahnya perusahaan dan organisasi melakukan meeting secara virtual, ada juga terobosan teknologi cloud computing yang memudahkan kita untuk mengakses data dan melakukan pekerjaan dari mana saja, sehingga munculnya istilah “work from anywhere“.
Google Workspace dan Windows 365 merupakan salah satu contoh cloud computing yang bisa kita nikmati saat ini untuk melakukan pekerjaan dalam bentuk Word atau Excel dari device mana saja dan memindahkan data antar device tanpa harus menggunakan media flashdisk. Gak perlu repot-repot untuk ke kantor untuk mengerjakan tugas.
50% perusahaan melaporkan penggunaan cloud yang lebih tinggi dari yang direncanakan selama pandemi Covid-19.
Pasca Covid 19 dan Industri 4.0 di Indonesia, membutuhkan infrastruktur IT untuk bisa bersaing di tengah geliatnya transformasi digital dan kebiasaan masyarakat kita yang terus mengadopsi teknologi untuk mempermudah kegiatan mereka.
Kamu dan perusahaan kamu tentu sudah menggunakan cloud computing, bukan?
Jika belum menggunakan cloud computing dan masih bingung tentang cara cloud computing bekerja, kamu berada di artikel yang tepat.
Karena kali ini, saya akan mengulas mengenai cloud computing. Yuk, lanjut baca!
Mengenal cloud computing, apa manfaat dan siapa saja yang membutuhkannya?
Buat yang belum tau, Cloud Computing (komputerisasi awan) atau bisa sering di sebut “the Cloud”, memungkinkan perusahaan yang membutuhkan sumber daya komputasi untuk mendapatkannya dari internet tanpa harus membangun infrastruktur TI mereka sendiri secara internal.
Sebelum cloud computing tersedia secara komersial, perusahaan yang membutuhkan sumber daya komputasi yang besar dan kompleks harus membangun memiliki pusat data, membeli jaringan, perangkat keras, dan perangkat lunak, dan mempekerjakan personel TI yang terampil untuk mengembangkan dan menjalankan sistem komputasi mereka.
Cloud mengubah semua itu dengan menawarkan banyak sumber daya komputasi, seperti utilitas lainnya, air atau listrik, sehingga perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya yang besar untuk scale up.
Daripada menyimpang data di perangkat penyimpanan lokal, cloud computing memungkinkan kita menyimpan data melalui internet, sehingga dapat diakses di mana saja.
94% perushaan melaporkan peningkatan signifikan dalam keamanan online setelah memindahkan data mereka ke cloud.
Dikutip dari Zdnet, perusahaan dan organisasi di seluruh dunia merogoh kocek hingga $107 miliar untuk layanan infrastruktur komputasi awan pada 2019, naik 37% dari tahun sebelumnya, menurut perusahaan analis Canalys.
Nilai pasar komputasi awan diperkirakan mencapai $832,1 miliar pada akhir tahun 2025, dibandingkan dengan $371,4 miliar pada tahun 2020.
Nilai pasar komputasi awan diperkirakan mencapai $832,1 miliar pada akhir tahun 2025 (dibandingkan dengan $371,4 miliar pada tahun 2020)
Tipe model deployment dan jenis cloud computing
Dalam pengaplikasian, terdapat 3 tipe model deployment dan 3 model servis cloud computing yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Kamu dapat melihat model-model komputasi awan pada gambar di bawah ini.
Pemilihan model deployment dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial perusahaan. Karena sejatinya setiap model memilih manfaat yang berbeda-beda yang bisa menjadi opsi bagi perusahaan atau organisasi.
cloud computing adalah pengiriman layanan komputasi sesuai permintaan melalui internet dengan basis bayar sesuai pemakaian
Selain memperhatikan model deployment, kamu juga harus memperhatikan jenis atau model yang ingin digunakan.
Penentuan jenis cloud computing akan mempengaruhi budget dan SDM perusahaan.
Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS menyediakan pelanggan dengan kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan pengolahan, penyimpanan, jaringan, dan lainnya komputasi dasar sumber daya dengan mudah
Platform as a Service (PaaS)
PaaS menyediakan platform yang memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk mengembangkan, menjalankan, dan mengelola aplikasi tanpa memelihara infrastruktur teknologi.
Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah lisensi perangkat lunak dan model pengiriman di mana perangkat lunak dilisensikan pada a dasar berlangganan dan adalah dihosting secara terpusat.
Berikut ini gambar dari perbandingan antara infrastruktur IT on-premises dengan IaaS, PaaS dan SaaS.
Jenis yang paling lengkap adalah Software sebagai Service (SaaS), dimana pelanggan dapat menggunakan perangkat lunak melalui internet hanya menggunakan pengguna akhir yang sederhana perangkat seperti laptop atau bahkan ponsel.
Contoh SaaS termasuk konferensi video aplikasi seperti Zoom, MS Teams, dan Webex. Contoh contoh SaaS yang lebih kompleks termasuk Salesforce, Manajemen Hubungan Pelanggan paket dijual sebagai layanan cloud.
Pasar Software as a Service (SaaS) diperkirakan akan mencapai $623 miliar pada tahun 2023.
Jenis layanan cloud kedua, Platform as a Service (PaaS), berguna bagi perusahaan yang perlu mengembangkan aplikasi kustom mereka sendiri. Platform termasuk database, lingkungan pengembangan, dan data lingkungan analitik.
Contoh PaaS termasuk: AWS, Google, dan Azure.
Jenis layanan cloud ketiga, Infrastruktur sebagai Service (IaaS), menyediakan infrastruktur fundamental jasa. IaaS menggantikan kebutuhan perusahaan untuk memiliki server dan pusat data mereka sendiri.
Semakin banyak perangkat yang dikelola oleh provder, maka semakin kecil juga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan SDM yang mengelola cloud computing yang digunakan.
Namun sebaliknya, jika perusahaan atau organisasi2 kamu tidak menggunakan cloud computing dan menggunakan on-premises, maka biaya tidak hanya besar di SDM, namun juga pada biaya perangakt lunak, perangkat keras serta infrastruktur pendukung lainnya.
Gambar di bawah ini akan menyadarkan kamu betapa murah dan mudahnya menggunakan layanan cloud computing daripada harus membangun infrasruktur sendiri secara on primises.
Dari pada membangun infrastruktur sendiri, perusahaan atau organisasi ada baiknya menggunakan komputasi awal yang tidak membutuhkan banyak biaya dan penggunaannya cloud computing sendiri hanya bayar sesuai dengan kebutuhan kita saja.
Hampir setiap sektor industri saat ini membutuhkan komputasi awan untuk keperluan operasional, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas para pekerja.
Sektor finance seperti bank dan asuransi banyak yang telah menggunakan cloud computing untuk meningkatkan keamanan transaksi nasabah. Ada juga industri kesehatan yang bisa memudahkan dokter untuk terhubung dengan pasien melalui aplikasi.
Industri otomotif juga sangat bergantung pada ketersediaan data yang konstan. Bahkan jika kamu tidak memiliki mobil yang diinginkan konsumen di toko, pelanggan akan lebih senang jika kita dapat mencari inventaris dan mengarahkan mereka ke lokasi yang memilikinya. Dengan cloud, perusahaan otomotif dapat menyimpan inventaris dan data tambahan di satu lokasi yang mudah diakses.
Contoh di atas hanya beberapa industri yang penting untuk menerapkan komputasi awal untuk kelancaran bisnisnya.
Dampak positif juga telah dirasakan oleh layanan publik. Dari studi CSIS dikatakan, teknologi cloud tingkatkan efisiensi aplikasi layanan publik.
Selain itu, persentase penurunan biaya operasional IT juga memberikan dampak positif pada cash flow lembaga.
Ini membuktikan, bahwa cloud computing tidak hanya tingkatkan membuat layanan menjadi lebih baik, tetapi juga lebih hemat dari segi efisiensi.
3 Langkah mudah untuk memulai transformasi cloud bisnis
Setelah mengetahui apa itu cloud computing, jenis-jenisnya, serta manfaat yang didapatkan, tentu menjadi pertanyaan….
“Dari mana mulai, jika ingin menggunakan cloud computing?”
Ketika memutuskan untuk migrasi ke cloud, kamu harus mengetahui langkah-langkah yang tepat agar dapat memaksimalkan kemampuan dari cloud yang digunakan.ย
Berikut 3 hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menggunakan layanan cloud:
- Evaluasi kebutuhan bisnis. Pastikan kamu telah mengetahui implikasi bisnis kamu sebelum mengadopsi infrastruktur berbasis cloud.
- Tentukan stategi yang tepat. Identifikasi yang sedang berjalan pada perusahaan atau organisasi kamu, sehingga lebih mudah untuk menentukan layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan.
- Pilih provider yang tepat. Saat ini banyak penyedia layanan cloud dengan berbagai macam penawaran menarik dari mulai kemampuan lisensi dan layanan support.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan layanan cloud yang maksimal, perlu memilih provider hosting yang cocok untuk bisnis kamu.
Kamu bisa menggunakan layanan cloud dari Eranyacloud sebagai langkah merdeka di era digital. Eranyacloud merupakan cloud provider Indonesia yang memiliki produk dan layanan terbaik.
Jangan sampai karena kalah start dalam adopsi teknologi computing, perusahaan atau organisasi kamu tertinggal dari kompetitor lainnya.
Lalu, apa saya yang ditawarkan oleh Eranyacloud untuk memudahkan kamu dalam menggunakan cloud computing?
Eranyacloud, provider cloud computing terbaik di Indonesia
Eranyacloud adalah penyedia cloud lokal layanan lengkap Indonesia yang didirikan pada tahun 2019 di bawah PT Era Awan Digital.
Eranyacloud menawarkan layanan komputasi awan berkinerja tinggi, kredibel, dan andal seperti Public and Private Cloud, Cloud Backup Protection, Disaster Recovery, Virtual Security Operation Center (vSOC), Web Application Security (WAF), Email Collaboration, dan Managed Services.
Eranyacloud Sederhana, Aman, dan Stabil dengan Dukungan 24/7, terletak di pusat data Tingkat 4 dan Tingkat 3 yang telah berkomitmen untuk memberikan 99,9% Uptime Service Level Agreement (SLA) yang memberi ketenangan pikiran pengguna tentunya.
Kenapa harus gunakan layanan cloud hosting di Eranyacloud?
Cloud kelas perusahaan dalam hitungan menit. Platform Eranyacloud hadir dengan fungsionalitas jaringan canggih sebagai standar, seperti VPC, Grup Keamanan, alamat IP Elastis, dan banyak lagi.
AMD EPYC yang kuat. Didukung oleh perangkat keras server Intel (Komputasi) terbaru berdasarkan Prosesor AMD EPYC dengan 3GHz, Eranyacloud mendukung Microsoft Windows, OpenBSD.
Tidak ada biaya tambahan untuk bandwidth. Bandwidth Internasional dan pertukaran lokal tidak dikenai biaya. Beberapa koneksi peering dengan aktor lokal utama memberi Eranyacloud kinerja kelas satu di lokasi, dengan konektivitas yang sangat baik ke semua transit internasional dan lokal.
Pusat Data Tier 4. Platform Eranyacloud berbasis di dua pusat data Tier-4 yang canggih. Dengan sertifikasi ISO/IEC 27001 dan PCI DSS, Eranyacloud hanya beroperasi di pusat data yang terpercaya dan premium.
Beberapa OS. Ubuntu, Debian, CentOS dan banyak lagi Distribusi Linux. Semua di hosting di atas hypervisor yang diperkeras dengan ketersediaan tinggi dan dukungan migrasi langsung sebagai standar.
5x lebih cepat dari CPU rata-rata. Didukung oleh perangkat keras server Intel (Komputasi) terbaru berdasarkan Prosesor AMD EPYC dengan 3GHz, Eranyacloud mendukung Microsoft Windows, OpenBS.
10x lebih cepat dari penyimpanan SSD rata-rata. Sebagai salah satu komponen paling penting dari lingkungan IaaS, sistem penyimpanan all-flash Eranyacloud menggunakan drive berbasis NVMe 100% dan sempurna untuk beban kerja yang sangat penting.
Perlindungan DDoS inklusif. Seluruh infrastruktur Eranyacloud dilindungi oleh sistem perlindungan DDoS eksternal. Dalam kasus serangan DDoS, lalu lintas akan dirutekan ulang melalui pusat scrubbing eksternal Eranyacloud dan difilter.
Bantuan kepatuhan. Terpercaya, infrastruktur bersertifikat ISO 9001/27001. Sangat tersedia berdasarkan desain, seluruh arsitektur dirancang untuk sepenuhnya redundan tanpa satu titik kegagalan. Dibangun secara eksklusif menggunakan komponen kelas premium, menawarkan keandalan yang telah terbukti, kinerja tinggi, dan perluasan sederhana.
Lalu, layanan apa saja yang ada di Eranyacloud?
Saat ini ada 5 layanan yang tersedia yang siap menunjang bisnis kamu ke level yang lebih tinggi, yaitu: Compute, Kubernetes, Backup Protect & Disaster Recovery, VPN Gateway dan Object Storage.
Sebagai salah satu provider cloud computing terbaik di Indonesia, Eranyacloud dengan berbagai fitur canggihnya berkomitmen untuk membawa perusahaan dan organisasi di Indonesia untuk merdeka mengembangkan bisnisnya di era digital.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.
Jika ada pertanyaan terkait cloud computing atau ingin berbagai pengalaman melakukan transformasi digital perusahaan atau organisasi kamu, bisa tinggalkan komentar bawah ini.