Memilih saham yang tepat untuk investasi bisa menjadi proses yang rumit. Untungnya, kamu bisa gunakan beberapa indikator untuk screening saham untuk memudahkan dalam pemilihan saham.
Screening saham adalah proses menyaring saham berdasarkan kriteria tertentu untuk menemukan saham-saham yang sesuai dengan profil investasi kamu. Dengan menggunakan stock screener, kamu dapat dengan cepat mencari saham yang memiliki karakteristik yang diinginkan, seperti rasio keuangan, harga, volume perdagangan, dan lainnya.
Manfaat screening saham sebelum investasi
Screening saham membantu kamu agar:
- Menghemat waktu: Kamu tidak perlu memeriksa setiap saham secara manual.
- Meningkatkan efisiensi: Kamu dapat fokus pada saham-saham yang memenuhi kriteria.
- Mengurangi risiko: Kamu dapat memilih saham berdasarkan faktor-faktor fundamental yang kuat.
- Meningkatkan peluang keuntungan: Kamu dapat menemukan saham-saham undervalued atau dengan potensi pertumbuhan tinggi.
9 Indikator Penting untuk Screening Saham
Berikut ini merupakan 9 indikator yang umum digunakan untuk menyaring saham terbaik.
1. Kapasitas Market
Kapasitas pasar merupakan salah satu faktor penting dalam analisis saham. Ini merujuk pada potensi maksimum suatu produk atau layanan yang dapat dijual di pasar tertentu. Dalam konteks investasi saham, memahami kapasitas pasar sangat krusial untuk menilai potensi pertumbuhan suatu perusahaan.
Bagaimana Kapasitas Pasar Berpengaruh pada Saham?
- Pertumbuhan Pendapatan: Perusahaan dengan produk atau layanan yang memiliki kapasitas pasar besar cenderung memiliki potensi pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi.
- Evaluasi Valuasi: Kapasitas pasar dapat membantu dalam menilai valuasi saham. Perusahaan dengan kapasitas pasar yang besar mungkin memiliki valuasi yang lebih tinggi, namun juga memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar.
- Identifikasi Peluang Investasi: Memahami kapasitas pasar dapat membantu investor mengidentifikasi saham dengan potensi pertumbuhan tinggi.
2. Net Profit
Net profit adalah salah satu metrik fundamental yang paling penting dalam analisis saham. Ini mencerminkan profitabilitas keseluruhan sebuah perusahaan setelah semua biaya dikurangkan. Oleh karena itu, saham dengan net profit yang kuat cenderung menarik perhatian investor.
Pentingnya Net Profit dalam Screening Saham
- Kinerja Keuangan: Net profit yang tinggi menunjukkan kinerja keuangan yang baik dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
- Pertumbuhan: Tren pertumbuhan net profit dari tahun ke tahun mengindikasikan pertumbuhan bisnis perusahaan.
- Profitabilitas: Rasio-rasio seperti net profit margin membantu menilai efisiensi operasional perusahaan.
3. Cash Flow
Cash flow adalah darah kehidupan sebuah perusahaan. Tanpa aliran kas yang sehat, perusahaan bisa mengalami kesulitan bahkan kebangkrutan. Oleh karena itu, menganalisis cash flow adalah langkah penting dalam screening saham.
Apa Itu Cash Flow?
Cash flow adalah arus kas masuk dan keluar dari sebuah perusahaan. Ini berbeda dengan laba bersih, yang merupakan angka akuntansi. Cash flow memberikan gambaran yang lebih realistis tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai.
Pentingnya Analisis Cash Flow
- Kemampuan Membayar Utang: Cash flow yang kuat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan bunga.
- Investasi dan Pertumbuhan: Arus kas positif mendukung investasi dalam pengembangan produk, ekspansi pasar, dan akuisisi.
- Pembayaran Dividen: Perusahaan dengan cash flow stabil cenderung dapat membayar dividen secara konsisten.
- Menghindari Jebakan Akuntansi: Analisis cash flow membantu mengungkap potensi manipulasi laporan keuangan.
Jenis-Jenis Cash Flow
- Arus Kas Operasional: Mencerminkan kas yang dihasilkan dari aktivitas bisnis sehari-hari.
- Arus Kas Investasi: Meliputi kas yang digunakan untuk membeli atau menjual aset tetap.
- Arus Kas Pendanaan: Terkait dengan aktivitas pendanaan seperti penerbitan saham atau obligasi.
4. EBITDA
EBITDA adalah singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization. Dalam bahasa sederhana, ini adalah laba operasi sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. EBITDA sering digunakan sebagai proxy untuk arus kas operasional, karena menghilangkan biaya non-kas seperti depresiasi dan amortisasi.
Kenapa EBITDA Penting untuk Screening Saham?
EBITDA merupakan metrik yang berguna untuk:
- Membandingkan perusahaan dalam industri yang sama: Karena menghilangkan faktor-faktor yang berbeda antar perusahaan seperti pajak dan struktur modal, EBITDA memberikan gambaran yang lebih baik tentang kinerja operasional.
- Menilai efisiensi operasional: EBITDA yang tinggi relatif terhadap pendapatan menunjukkan efisiensi operasional yang baik.
- Evaluasi potensi akuisisi: EBITDA sering digunakan untuk menghitung nilai perusahaan dalam transaksi merger dan akuisisi.
5. PER
Memahami PER (Price-to-Earnings Ratio)
PER adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menilai apakah harga saham suatu perusahaan terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan pendapatannya.
- PER = Harga Saham per Lembar / Earnings Per Share (EPS)
Semakin tinggi PER, semakin mahal harga saham relatif terhadap pendapatannya. Sebaliknya, semakin rendah PER, semakin murah harga saham relatif terhadap pendapatannya.
6. PBV
Price to Book Value (PBV) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menilai apakah harga saham suatu perusahaan dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan nilai buku aset bersihnya.
- PBV < 1: Indikasi saham undervalued atau murah.
- PBV > 1: Indikasi saham overvalued atau mahal.
Namun, perlu diingat bahwa PBV bukanlah satu-satunya metrik yang harus diperhatikan. Faktor-faktor lain seperti pertumbuhan perusahaan, industri, kondisi ekonomi, dan analisis fundamental lainnya juga perlu dipertimbangkan.
7. ROA
ROA (Return on Assets) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Ini adalah metrik penting untuk menilai efisiensi operasional dan profitabilitas suatu perusahaan.
Cara Menghitung ROA
ROA dapat dihitung dengan rumus berikut:
ROA = Net Profit Margin * Total Asset Turnover
Atau secara langsung:
ROA = Net Profit / Total Assets
- Net Profit: Keuntungan bersih perusahaan setelah dikurangi pajak dan biaya operasional.
- Total Assets: Total nilai aset yang dimiliki perusahaan, termasuk aset tetap dan lancar.
Pentingnya ROA dalam Screening Saham
ROA yang tinggi umumnya mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengelola asetnya dengan efisien dan menghasilkan keuntungan yang baik. Namun, perlu diingat bahwa ROA harus dianalisis bersama dengan metrik keuangan lainnya seperti ROE (Return on Equity), profit margin, dan turnover aset untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja perusahaan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan ROA untuk screening saham:
- Bandingkan ROA dengan industri: ROA yang baik untuk satu industri mungkin tidak sama dengan industri lainnya.
- Analisis tren ROA: Perhatikan tren ROA dari waktu ke waktu untuk melihat apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan efisiensi.
- Pertimbangkan faktor-faktor lain: ROA bukan satu-satunya faktor yang menentukan investasi. Pertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti pertumbuhan pendapatan, posisi keuangan, dan valuasi saham.
8. ROE
ROE (Return on Equity) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Angka ROE yang tinggi umumnya mengindikasikan perusahaan yang dikelola dengan baik dan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
Pentingnya ROE dalam Screening Saham
ROE adalah salah satu metrik kunci dalam analisis fundamental saham. Ketika melakukan screening saham, memperhatikan ROE dapat membantu kamu:
- Identifikasi perusahaan dengan profitabilitas tinggi: Perusahaan dengan ROE tinggi cenderung lebih efisien dalam menghasilkan keuntungan.
- Membandingkan kinerja perusahaan: ROE dapat digunakan untuk membandingkan profitabilitas relatif antar perusahaan dalam industri yang sama.
- Mengukur efisiensi manajemen: ROE memberikan indikasi tentang kemampuan manajemen dalam mengelola modal pemegang saham secara efektif.
9. DER
Memahami DER (Debt to Equity Ratio)
Sebelum memulai screening, penting untuk memahami apa itu DER. DER adalah rasio keuangan yang menunjukkan perbandingan antara total utang perusahaan dengan total ekuitasnya. Semakin tinggi DER, semakin besar proporsi utang dalam struktur modal perusahaan.
DER yang tinggi umumnya dianggap berisiko karena perusahaan memiliki beban bunga yang lebih besar dan rentan terhadap perubahan suku bunga. Namun, tidak selalu negatif. Jika perusahaan mampu mengelola utang dengan baik dan menggunakannya untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari biaya utang, DER tinggi bisa menjadi positif.
DER yang rendah menunjukkan perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri untuk membiayai operasinya. Ini umumnya dianggap lebih aman, tetapi bisa berarti perusahaan kurang memanfaatkan peluang pertumbuhan.
Nah, itulah 9 indikator yang perlu diketahui, khususnya untuk investor pemula.
Perlu diketahui saat ini untuk melakukan screening saham dapat dilakukan secara otomatis melalui aplikasi Stockbit atau dari website IDX.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat!