Agar bisnis berjalan lancar tanpa hambatan, butuh infrastruktur IT yang baik dan mumpuni. Salah satu upaya meningkatkan infrastruktur IT yang baik adalah dengan memilih data center yang tepat untuk operasional bisnis.
Kita telah mendengar beberapa minggu terakhir tentang kehebohan gedung cyber 1 yang mengalami kebakaran. Dampak kebakaran tersebut mengakibatkan lumpuhnya berbagai layanan online, seperti aplikasi, jaringan dan lainnya.
Kekacauan tersebut terjadi tidak lain karena gedung Cyber 1 adalah data center berbagai perusahaan IT ternama di Indonesia. Hilangnya akses data tentu membuat layanan tidak bisa diakses oleh pelanggan.
Tentu hal tersebut sangat tidak ingin terjadi pada bisnis kita, bukan?
Oleh karena itu, butuh data center yang andal untuk siap mengatasi segala masalah keamanan yang berpotensi mengancam operasional bisnis.
Nah, pada artikel kali ini saya mau bahas sedikit tentang tips memilih data center agar bisnis kita bisa berjalan lancar.
Apa itu data center dan bagaimana provider data center mencegah bencana terjadi pada sistem?
Sebelum kita masuk ke tipsnya, saya mau kasih gambaran apa itu data center. Mungkin ada yang belum tahu atau masih merencanakan untuk menyimpan data bisnisnya pada data center yang tepat.
Data center atau pusat data adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data.
Keunggulan menggunakan data center adalah dapat beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang kita miliki. Ketika adanya servis baru, data center tidak perlu melakukan perubahan yang cukup berarti secara keseluruhan.
Selain itu, penyedia data center terbaik juga memiliki Disaster Recovery Center.
Disaster Recovery Center (DRC) adalah salah satu bagian dari disaster recovery plan (DRP) yang mendukung keberlangsungan bisnis. DRC merupakan infrastruktur khusus yang dijadikan sebagai backup system, aplikasi hingga data penting perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan atau pun kehilangan data akibat bencana atau kejadian tak terduga lainnya yang bisa saja terjadi kapan saja.
DRP merupakan strategi perencanaan tindakan yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah mengalami suatu insiden atau gangguan. DRP bisa disiapkan dari sisi bisnis kita sebagai persiapan internal perusahaan dan menghubungkannya ke DRP yang dimiliki oleh data center agar memiliki alur yang sejalan dalam menghadapi suatu masalah.
DRP menjadi sangat penting untuk diperhatikan setelah musibah kebakaran di gedung Cyber 1 beberapa waktu yang lalu.
Jadi, sudah paham kan?
Agar operasional bisnis tidak terganggu, data perusahaan sebaiknya disimpan di data center terpercaya dan jangan lupa merancang disaster recovery plan yang andal.
Tips memilih data center
Karena data adalah sebuah hal yang berharga, kita harus benar-benar memilih data center yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa menjadi referensi dalam memilih data center:
1. Pilih lokasi yang tepat
Lokasi menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Data center terbaik berada di lokasi yang punya konektivitas baik dan stabil, serta daerah yang aman dari bencana, seperti gempa dan banjir.
Pilih juga lokasi data center yang seusai dengan demografi konsumen. Jika memilih target konsumen di Indonesia, ada baiknya memilih data center Indonesia.
2. Punya reliabilitas yang baik
Teknologi dan kemampuan data center dapat dilihat dari fitur dan tingkat uptime server. Pastikan hanya memilih data center tier 3 yang sudah dipastikan punya kemampuan terbaik masa kini.
Data center tier 3 memiliki tingkat uptime yang tinggi, contohnya seperti Biznet Data Center yang memiliki SLA uptime 99.9999%. Pengalaman selama 18 tahun menjadikan Biznet Data Center salah satu data center terbaik di Indonesia
3. Fasilitas data center terjamin dan aman
Agar tidak ada down time yang berarti, data center yang handal memiliki fasilitas yang prima untuk melancarkan operasional bisnis kita.
Fasilitas yang umumnya harus dimiliki adalah sistem generator listrik yang bagus, cooling dan climate control sistem dan tentunya sistem anti kebakaran yang baik agar pelindungan data lebih optimal.
4. Sistem keamanan yang tidak abal-abal
Setiap dana center harus memiliki sertifikasi keamanan dan operasional agar terhindar dari serangan virus atau pencurian data yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, sertifikasi seperti Tier-3, TVRA, ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, ISO 27001, dan PCI DSS bakal mudah kita temui pada data center terpercaya.
5. Support SDM yang andal
Penting untuk diingat dalam penyimpanan dan pengelolaan data adalah sumber daya manusia yang andal dari data center itu sendiri.
Sebagai klien tentu kita ingin mendapatkan layanan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dalam penyimpanan data yang dialami.
Tim data center yang berpengalaman dan siap membantu kamu menyelesaikan permasalahan teknis menjadi sebuah keharusan demi memberikan pelayanan terbaik. Dukungan dari tim support yang andal juga memengaruhi kenyamanan dalam menggunakan layanan data center.
6. Memiliki layanan data center yang sesuai dengan kebutuhan
Kebutuhan dalam pengembangan layanan pada bisnis kita tentu membutuhkan tambahan data. Data center harus mampu meningkatkan fleksibilitas infrastruktur sesuai dengan kebutuhan kita.
Jika kita memiliki server sendiri dan ingin ditempatkan ke data center, pastikan fasilitasnya memiliki colocation yang memadai. Contohnya saja seperti rak penempatan server menyediakan beberapa ukuran rak 42U, 21U dan 14U, dengan rak standar 600 x 1100mm. Tentunya miliki ruang dengan sistem keamanan kita sendiri.
Bagaimana, tidak sulit kan untuk mengetahui cara memilih data center yang tepat untuk perusahaan kita?
Dengan begini, data bisa lebih aman dan mudah diakses tanpa downtime yang berarti.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.
Jika ada pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman dalam menggunakan layanan data center