Baru gabung jadi investor saham di Bursa Efek Indonesia, yuk ketahui dulu kesalahan pemula yang harus kamu hindari.
10 Kesalahan Pemula dalam Investasi Saham
1. Sering Putus Asa dan Tidak Mau Bangkit Lagi
Kesalahan pertama yang sering kali dilakukan oleh investor pemula adalah sering putus asa dan tidak mau bangkit lagi.
Ya, yang namanya investasi, pastinya kamu harus menempatkan diri sendiri sebagai pebisnis. Walaupun bisnis atau instrumen investasi itu hanya kamu pegang sebagian saja.
Kamu bisa membayangkan yang paling kecil saja, misalnya kamu menanam modal di tukang bakso.
Nah, pastinya bakso tersebut kadang laku kadang tidak kan? Keuntungan yang didapatkan tukang bakso itu pasti kadang naik kadang turun kan?
Kamu yang ikut dalam usaha bakso pastinya akan dapat uang sejumlah keuntungan yang dibagi sesuai persentase banyaknya modal yang ditanamkan. Perusahaan yang besar pun juga pasti naik dan turun.
Kalau kamu mengalami kerugian maka hal itu adalah wajar. Memang, itu adalah salah satu kesalahan yang kamu buat sendiri karena kurang hati-hati.
Tapi tak perlu lama-lama menyesali dan putus asa. Kamu harus bangkit agar keuntungan yang kamu dapatkan bisa maksimal.
2. Sangat Takut Mengalami Kerugian dan Terlalu Berani Mengambil Risiko
Sebagai investor pemula, rasa takut akan kerugian adalah suatu hal yang lumrah.
Selain itu, investor pemula yang terlalu menggebu-gebu juga sering kali terlalu berani dalam bidang investasi saham ini. Ya, karena mereka masih kurang berpengalaman dalam investasi saham.
Keduanya adalah hal yang salah dan bisa mendatangkan kerugian yang besar.
Misalnya saja adalah karena takut rugi kemudian kamu langsung mencairkan keuntungan-keuntungan kecil. Padahal kemungkinan potensi lebih besar sudah menanti di depan mata.
Selain itu, karena terlalu berani banyak investor pemula menahan saham saat harganya turun dengan harapan harganya bisa naik.
Padahal, untuk hal ini perlu analisa yang lumayan dalam. Kedua hal tersebut pasti akan membuat kamu rugi.
3. Tidak Memahami Teknik Fundamental dalam Menganalisis Pasar Saham
Kebanyakan investor pemula banyak yang lebih memilih untuk melakukan analisis secara teknikal.
Teknik analisa yang satu ini memang tidak terlalu sulit, karena kamu hanya perlu melihat bagaimana grafik-grafik yang cukup mudah dipahami. Banyak juga tutorialnya di Youtube.
Padahal, ada juga yang sangat penting dalam melakukan analisa asar saham yaitu teknik analisa fundamental.
Teknik analisis ini sangat penting karena kamu bisa melihat keadaan secara lebih luas yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan yang kamu pilih untuk menanam saham.
4. Tidak Peduli dengan Portofolio yang Ada
Banyak sekali investor pemula yang tidak paham gunanya portofolio dalam investasi.
Oleh karena itu, banyak yang membuat kesalahan dengan membiarkan portofolio yang ada hingga jangka waktu yang lama dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Padahal, tindakan ini sangat tidak dibenarkan ya… Kamu harus mengecek portofolio secara berkala karena di sanalah kamu bisa mengerti keadaan dari perusahaan tersebut.
Jika perusahaan sedang mengalami profit yang sangat tinggi, maka tambah lagi sahamnya agar kamu bisa dapat keuntungan yang lebih besar.
Nah, apabila sebaliknya yaitu perusahaan mengalami kerugian maka kamu harus menentukan tindakan yang cepat juga. Ya, salah satunya adalah menjual saham agar kerugian tidak makin tinggi. Tapi tetap selalu lakukan analisis yang tepat ya…
5. Hanya Terpaku pada Satu Saham Saja
Investor pemula yang sudah mendapatkan saham yang cocok sering kali mempertahankannya.
Ia sering kali mengabaikan hal-hal buruk yang terjadi dan hanya ingin fokus mendengar apa kabar baiknya saja.
Tindakan ini dinilai kurang tepat karena membuat investor makin irasional. Ya, mereka jadi tidak bisa menilai sahamnya karena terlalu percaya. Tetap lakukan analisis yang seimbang sehingga tidak ada keterikatan rasa antara kamu dengan saham itu.
Mengapa demikian? Kamu harus menganggap saham itu sebagai alat untuk menuntun kamu untuk mencapai tujuan keuangan.
Jadi, kamu habis benar-benar objektif karena saham pasti akan kamu lepas untuk memenuhi target keuangan yang sudah ditentukan sebelumnya.
6. Takut Membeli Saham Pada saat Pasar Mengalami Penurunan
Investor pemula harus tahu bahwa kondisi ekonomi itu selalu bergerak baik naik atau pun turun. Tak semuanya yang turun akan tetap di bawah karena kondisi ekonomi yang sangat fluktuatif.
Saat perekonomian sedang bagus memang untuk bursa saham akan mengalami kenaikan dan investor makin suka membeli saham.
Namun, pada saat ekonomi sedang buruk biasanya bursa saham juga akan sepi peminat. Tapi, sebagai investor yang sudah andal biasanya selalu menganalisisnya dengan baik. Tak semua saham yang turun akan tetap turun dan membuat kerugian.
Salah satu contoh adalah pada awal tahun 2016 pada saat perekonomian sedang jatuh, saham komoditas batu bara sedang turun bahkan nilainya di bawah ekuitasnya.
Namun, pada saat ekonomi membaik maka saham-saham itu otomatis naik dan menjadi peluang besar. Dengan ini Kamu bisa mendapatkan saham yang potensial dan bagus dengan harga murah.
7. Tergiur dengan Saham Murah, Padahal Sama Sekali Tidak Punya Potensi
Ini ada kaitannya dengan yang suka pom-pom saham.
Pada poin ini kita akan membahas kebalikan dari poin yang sebelumnya. Harga yang murah tak selamanya berpotensi seperti di atas.
Kebanyakan investor pemula membeli saham dengan harga yang rendah karena keterbatasan modal padahal tidak potensial.
Ya, pembelian itu sama sekali tidak disertai dengan analisis yang baik sehingga harganya yang murah ternyata tidak membuat keuntungan di masa depan.
Oleh karena itu, jangan asal pilih yang murah tetapi pilihlah yang potensial.
8. Terlalu Panik dan Tidak Berpikir Panjang
Dalam istilah investasi saham ada istilah yang dinamakan dengan panic selling. Peristiwa ini terjadi pada investor yang panik karena harga saham anjlok dan akhirnya ingin segera menjualnya tanpa berpikir panjang.
Bahkan penjualannya ini dilakukan tanpa memedulikan harga. Padahal seperti poin di atas ada juga saham yang turun harganya namun berpotensi naik di kemudian hari.
Oleh karena itu, analisis adalah hal utama dalam berinvestasi saham. Jangan karena emosional kemudian mengabaikan fundamental yang juga sebenarnya sangat penting.
Tetap teguh dengan tujuan investasi kamu ya.
9. Terjebak pada Tips Saham yang Salah
Semakin tak terbatasnya informasi di internet, banyak sekali tips yang diberikan untuk masuk ke pasar saham.
Padahal yang memberikan tips tersebut bisa jadi tidak mengerti dan hanya digunakan sebagai konten yang mengundang trafik saja.
Jadi, Kamu harus benar-benar mencari tips dari sumber yang terpercaya agar tidak ada informasi yang salah.
10. Tergiur dengan Transaksi Jangka Pendek Namun Berisiko
Transaksi jangka pendek atau short selling sering dipilih oleh para investor pemula. Hal ini dilakukan karena memang keuntungan yang didapatkan besar dan cepat.
Namun, strategi ini terkadang alah menyia-nyiakan waktu, emosi, dan juga energi dalam berinvestasi.
Hal ini sangat berisiko karena sejatinya, pasar saham bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan return yang positif dalam panja panjang. Bahkan memakan waktu hingga 3 tahun atau lebih.
Itulah beberapa kesalahan investor pemula dalam investasi saham. Jangan sampai kamu melakukannya ya!
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.
Jika punya pertanyaan atau mau berbagai pengalaman selama investasi saham, jangan ragu untuk tinggalkan komentar di bawah ini ya, nanti kita diskusi bareng 🙂