Tidak sedikit saham IPO di hari pertama-kedua setelah listing bakalan auto reject atas a.k.a ARA. Hal ini saya alami beberapa kali saat beli saham IPO hingga untung sampai 63% dalam 2 hari. Bagaimana caranya? Yuk lanjut baca artikel ini.
Disclaimer: Harap dicatat baik-baik. Artikel ini bukanlah rekomendasi atau ajakan untuk membeli saham IPO agar cuan. Karena saya hanya berbagi pengalaman saja. Setiap transaksi yang kamu lakukan dari beli jual saham setelah membaca artikel ini adalah tanggung jawab investor sendiri. Risiko tanggung masing-masing.
Bukan rahasia umum lagi kalau saham IPO setelah listing langsung ARA. Walaupun, ada juga yang ARB.
Buat yang belum tau istilah dari keduanya, ARA merujuk pada kepanjangan Auto Rejection Atas yang artinya mengarah pada saham dengan kondisi harga naik secara signifikan. Kenaikan ini bahkan melebihi batas atas dari ketetapan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Oleh karena itu, ketika suatu saham terus mengalami peningkatan melebihi batas atas tadi, maka hal tersebut telah masuk pada kondisi ARA saham.
Sedangkan kebalikan dari ARA merupakan ARB. ARB adalah kondisi yang menggambarkan harga suatu saham saat mengalami penurunan secara bertahap dan signifikan dalam periode waktu tertentu.
Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah menetapkan batasan untuk ARB saham. Suatu saham yang terus mengalami penurunan, maka akan dikategorikan sebagai ARB.
Kabar baik dari sistem ARA dan ARB ini, penentuan tingkat kenaikan ARA lebih tinggi daripada tingkat turun ARB.
Coba lihat tabel di bawah ini.
| Harga Acuan | ARA | ARB |
|---|---|---|
| Rp50,- s.d. Rp200,- | >35% | < Rp50,- atau <7% |
| > Rp200,- s.d. Rp5.000,- | >25% | <7% |
| > Rp5.000,- | >20% | <7% |
Dengan begini, kalau kamu beli saham IPO dan hari ini ARA, lalu besoknya ARB, maka kerugian masih belum terasa. Yaaa… itu pun berdoa aja kalau besoknya lagi tidak ARB terus-terusan.
Tentu kamu penasaran bukan, bagaimana bisa saham IPO sering dikaitkan dengan ARA dan ARB saat perdana listing?
Kenapa saham IPO sering ARA?
Tahukah kamu, sepanjang tahun lalu berjalan hingga Kamis (10/6/2021), ada 20 emiten baru yang melantai di IDX. Adapun, 16 di antaranya terkena ARA di hari pertama saham mereka diperdagangkan.
Terjadinya ARA pada saham yang baru listing di Bursa Efek Indonesia tidak lain karena tingginya peminat pada emiten tersebut.
Saat momentum IPO, kerap terjadi euforia di kalangan investor untuk membeli saham debutan karena harga rata-rata di pasar belum tercipta.
Setelah saya baca-baca dan telusuri, “kenapa bisa saham baru listing?” Ada 3 alasan kuatnya, yaitu:
- Supply and demand.
- Adanya sentimen.
- Harga sahamnya “dijaga” penjamin emisi.
Jadi tidak usah heran kalau saham IPO ada yang ARA hari pertama listing.
Mencari peluang cuan dari saham IPO dalam 2 hari
Tapi saya tidak ingin memberikan anggan-angan untuk kamu yang ingin instant cuan dari saham IPO.
Karena pada dasarnya, tidak ada yang tahu pergerakan saham IPO akan ke mana saat perdana melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia.
Kadang bisa ARA, kadang bisa ARB juga.
Tetapi melihat pola saham IPO yang sering ARA, saya rasa tidak ada salahnya untuk mencicipi emiten IPO.
Hanya saya, ada beberapa yang perlu diperhatikan sebelum beli saham IPO:
- Berinvestasilah dengan uang dingin. Minimal kalau ARB gak perih banget.
- Baca prospektus calon emiten, minimal tau gambaran bagaimana keuangan dan arah pengembangan bisnis emiten ke depannya.
- Pesan saham IPO pada masa bookbuliding atau penawaran awal.
- Gabung komunitas untuk cari tau kisi-kisi seputar emiten
Mungkin kamu sudah baca judul tentang “cuan 2 hari dari saham IPO”.
Maksud dari 2 hari tersebut adalah, jika ingin cuan cepat di saham IPO, bisa profit taking pada hari kedua.
Kenapa harus jual di bawah 2 hari?
Karena ada juga pola di mana setelah 2 hari, saham IPO akan nyungsep ke bawah alias ARB.
Sebagai berbagi pengalaman langsung, saya beli saham IPO BIKE yang baru saja listing 3 hari yang lalu.
Kode saham BIKE merupakan milik PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk yang bergerak dalam bisnis perdagangan besar sepeda. BIKE adalah pemegang merek Genio Bike dan distributor terbesar sepeda merek United Bike dan Avand.
BIKE mematok harga Rp170 per lembar saham dan memberi porsi sebanyak 25% untuk masyarakat.
Setelah melakukan pemesanan melalui aplikasi IPOT, saya mendapatkan jatah saham BIKE.
Hari Senin lalu adalah hari pertama pencatatan BIKE di IDX dan langsung ARA hingga +35%. Hari keduanya pun juga ARA.
Namun saya langsung jual semua saham yang dimiliki pada harga Rp278. Dengan menjual diharga tersebut, saya cuan +63% dalam 2 hari dari saham BIKE.
Ketentuan jual 2 hari setelah IPO adalah dari keinginan saya sendiri. Karena sudah mencapai target dari yang saya inginkan.
Jangan biarkan keserakahan menguasaimu. Kalau sudah sampai target cuan, profit taking!
Sebelumnya saya juga sudah beli saham IPO BUKA yang sekarang harganya sudah nyungsep ke bawah.
Saham BUKA telat saya jual, karena berpikir akan naik terus mengingat Bukalapak saat itu hype banget.
Untungnya sudah sempat jual sebelum turun ke harga bawah IPOnya.
Intinya kalau beli saham IPO, kamu harus tentukan target pembelian. Jika memang sahamnya memiliki prospek yang bagus, tidak harus dijual. Karena kalau pun nanti sahamnya turun, itu adalah hal yang wajar orang profit taking. Nanti sahamnya juga naik lagi.
Contohnya saja saham DCII dan ADMR yang sahamnya terus mencatatkan rekor tinggi baru hingga berhari-hari pasca tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Habis ARA, terbitlah ARB
Tidak bisa dipungkiri, saham IPO yang ARA bisa saja ARB beberapa hari sejak listing di bursa.
Contohnya saya seperti saham yang saya beli yaitu BIKE.
Pada hari ketiga, BIKE sempat diguyur ke bawah hingga ke harga Rp266 terendah sejak listing dua hari yang lalu.
Hal tersebut bukan hanya menimpa BIKE, saham e-commerce Bukalapak dengan kode saham BUKA juga gak ke tolong.
Saham BUKA juga sempat naik ARA selama 2 hari, lalu diguyur ke bawah oleh investor dan trader saham. Dari awalnya listing dengan harga Rp850, sekarang harganya sudah Rp312 per lembar sahamnya, minus -70% lebih.
Kamu bisa baca pengalaman saya beli saham IPO Bukalapak di artikel sebelumnya.
Faktor utama dari terjadinya ARBnya saham IPO adalah orang-orang mulai profit taking saham yang di beli.
Tapi, selalu ada kabar baik dari turunnya sebuah harga saham. Karena kan tidak mungkin harga saham emiten selalu turun, ada kemungkinan untuk naik lagi.
Jika pada investor dan trader saham sudah take profit, maka saham akan kembali menuju harga wajarnya.
Contohnya seperti saham ENAK yang sempat ARA, lalu ARB dan kini menuju harga wajarnya yang semakin positif.
Jadi, pastikan kamu pintar membaca peluang dan menerawang dengan baik prospektus yang sudah disediakan oleh emiten. Jangan sampai seperti membeli kucing dalam karung.
Untuk mempelajari histori saham-saham IPO sebelumnya seperti apa, kamu bisa kembali buka berita atau catatan pergerakan sahamnya.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat ya.
Jika ada pertanyaan terkait saham IPO yang sering ARA, bisa tinggalkan komentar di bawah ini.