0
0
SahamPemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli)

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli)

Mau instan kaya dari saham? saham gorengan bisa jadi jawabannya. Tapi dibalik itu, Kamu juga berpontensi auto miskin!

Mau instan kaya dari saham? saham gorengan bisa jadi jawabannya.

Trading di saham gorengan bisa membuat trader kaya mendadak dalam hitungan detik dan saya sudah merasakan sendiri khasiatnya.

Tapi………

Dibalik nikmatnya saham gorengan, ada minyak dengan kolesterol tinggi yang tentu tidak baik untuk kesehatan kita.

Kerugian dari saham gorengan juga tidak main-main. Kalau tidak kuat, bisa berdampak buruk untuk kesehatan diri.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini. Saya ingin bahas bagaimana bahayanya saham gorengan, khususnya untuk pemula. Kalau sudah jago mungkin Kamu sudah tau pola main saham gorengan dan tentu sudah siap lahir batin untuk menerima keuntungan dan kerugian.

Kamu juga akan mengenal ciri-ciri saham gorengan yang harus dihindari.

Artikel ini saya dedikasikan untuk pemula, agar tidak sekali-kali mendekati saham gorengan.

Pengalaman beli “saham gorengan”

Seperti biasa, membuat artikel saham hanya teori saja bukan sytle Saya. Akan lebih menarik artikel ini jika ada simulasi real dilapangan.

Oleh karena itu, sebelum artikel ini ditulis, saya sudah trading di saham gorengan. Hanya sebagai edukasi saja untuk memperlihatkan bagaimana keuntungan dan kerugian dari saham gorengan, karena saya juga bukan tim yang suka saham gorengan.

Mari kita mulai dari yang enak-enak dulu, untungnya.

Untung dari saham gorengan

Disini saya mau menunjukkan bagaimana auto profit dalam hitungan menit dari saham.

Untuk menghargai reputasi emiten, saya samarkan KODE saham dan nama emitennya, biar Kamu cari sendiri saham apa yang saya beli dibawah ini.

Back to 29 Juli, pagi-pagi awal jam dagang dibuka saya mulai membeli saham gorengan, lewat aplikasi MOST Mandiri Sekuritas.

Saham yang saya beli ini tentu sudah saya amati sebelumnya, dan cocok untuk dijadikan contoh.

Saya beli saham ABCD di harga Rp 366 dengan jumlah 177 lot pada jam 9:01. Selang 5 menit kemudian, saham gorengan yang saham beli naik harganya jadi Rp 408.

Cepat kan naiknya?

Karena ini saham resikonya tinggi, saya tidak ingin greedy dan langsung jual diharga tersebut.

Berapa untung saya? Mari kita hitung!

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli) 1

Seperti biasa, kalau sudah selesai jam bursa, pukul 5 sore akan dikirim bukti transaksi saham selama seharian. Kebetulan saya cuma beli gorengan itu saja hari tersebut.

Dari bukti transasi, dapat dilihat saya beli di harga Rp 366 sebanyak 177 dengan total nilai investasi Rp 6,478,200. Lalu saya menjual di hari yang sama dengan nilai investasi Rp 7,221,600.

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli) 2

Itu artinya… dalam waktu sektiar 5 menit, saya bisa untung Rp 743,000. Lumayan kan?

Yaaa.. itulah namanya saham gorengan.

Ini baru indahnya saja ya

Mari kita ke bagian horornya, yaitu rugi di saham gorengan.

Yuk, kita hitung berapa untunganya..

Rugi dari saham gorengan

Ini bagian gak enaknya.. Elus-elus dada nulis artikel bagian ini, karena beneran hilang duitnya -_-.

Di hari lainnya, saya kembali praktek beli saham gorengan, hanya saja kali ini tidak untung, tapi rugi.

Kali ini saya tidak beli saham ABCD seperti diatas, tapi ini saham EFGH (kodenya saya samarkan).

Saham EFGH pada hari itu saya beli di Rp 850 sebanyak 94 Lot dengan nilai investasi Rp 7,990,000.

Diluar ekspektasi saya, saham ini ternyata turun parah.. Ini akibat saya miss timing untuk SELL saat bandar bubar.

Panik dong!

Saya jual 3 kali, dengan nilai investasi Rp 6,928,500.

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli) 3

Dari transaksi di saham EFGH ini, saya rugi Rp -1,061,500. Nyesek ya?


Melalui pengalaman untung dan rugi saya secara extreme di saham gorengan diharapkan jadi pelajaran untuk kita semua, khususnya pemula yang baru aja terjun ke pasar saham.

Saham gorengan ini tidak ada baiknya sedikit pun menurut saya. Bukan melapiaskan kekesalan karean hilang duit, tapi ini lebih ke pengingat untuk tidak beli saham yang aneh-aneh.

Tentu Kamu penasaran, bagaimana nasib saham gorengan yang saya beli Juli dan Agustus lalu? Ini penampakannya!

Disaat antusias trader dan bandar berakhir, cepat atau lambat.. biasa sahamnya akan turun dengan sendirinya… Bisa Rp 50.

Bye… bye saham gorengan.

5 alasan kenapa jangan beli saham gorengan

Akhirnya sampai ke inti dari artikel ini, yaitu alasan-alasan yang harus kamu ketahui kenapa jangan beli saham gorengan.

1. Kesehatan Kamu bisa terganggu

Tau gak, kalau sedang pegang saham gorengan, jantung kita berdebar cepat. Belum lagi tingkat stren dan rasa cemas yang campur aduk.

Ini terjadi karena gerakan saham gorengan sangat lincah. Bisa naik turun beberapa poin dalam hitungan detik. Jadi tidak heran, betapa besarnya tekanan yang dihadapai tubuh dan pikiran saat itu.

Kalau modal kecil mungkin tidak terasa, bagaimana kalau beli gorengan dengan jumlah banyak? Tentu was-was setiap detik yang dilalui.

2. High risk, high return

Sudah lihat simulasi beli jual saham gorengan yang saya lakukan diatas kan?

Kira-kira begitulah yang disebut high rish, high return. Kita yang beli saham gorengan tentu mengharapkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat, tapi jangan lupa disitu juga ada kerugian yang besar, jika salah melangkah saat transaksi.

konsekuensi ini harus diterima trader.

Itu sebabnya, sebaiknya beli saham gorengan dengan uang receh saja, alias dengan modal yang sedikit. Kalau pun rugi, tidak terlalu besar dan masih bisa di back up uang yang hilang.

3. Bertentangan dengan syariat islam

Ini biasa tergantung dari trader masing-masing. Basically transaksi saham itu halal (tentu yang susuai dengan fatwa DSN-MUI).

Tapi transaksi saham kita bisa tidak sesuai syariat islam kalau dilakukan secara gambling alias judi.

Biasa nih… kalau kurang ilmu. Beli saham gorengan itu berdasarkan dari ikutan-ikutan saja. Tanpa mengetahui support dan resistance saham yang kita beli, itu bisa termasuk judi.

Untuk pemula, sebaiknya jangan dekat-dekat saham gorengan. Belajar dulu ilmu saham dengan baik dan bertransaksilah di saham yang punya rekam jejak yang bagus.

Walau hasil investasi yang didapatkan tidak banyak, yang penting berkah

4. Bisa masuk dalam golongan “nyangkuters

Buat yang sering main di grup atau komunitas saham pasti udah familiar dengan istilah “nyangkuters“. Sebuah title yang disematkan untuk mereka para trader yang gak sempat jual saham ketika jatuh dan mendadak jadi investor.

Coba lihat gambar dibawah ini.

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli) 6
Pola tidak beraturan saham gorengan

Di saham gorengan, naik dan turun cepat itu biasa.

Ada orang yang sadar diri, seperti saya, langsung jual saham kalau sudah tidak mungkin naik lagi.

Mereka yang menyakini saham akan naik pada waktunya, itu hanya mitos belaka menurut saya.

Kebayang gak, beli saham sesuai gambar diatas, di harga 700, lalu tiba-tiba 2 minggu setelahnya hargnya jadi 100an? Nyeri ya!

Kalau orang yang punya risk profile yang baik, dia akan menjual saham kalau sudah rugi di nilai tertentu. Tapi, kalau tidak punya trading plan, tidak menjual dan terus disimpan hingga merasakan kerugian yang besar.

Belum lagi, saham gorengan biasa langganan suspend dari BEI akibat gerakannya yang liar.

Kalau tidak di jual, yaaaa…. nyangkut.

5. Bikin ketagihan dan balas dendam

Gorengan enak gak? Pasti dong!

Sama dengan saham gorengan. Renyah dan gurih saham gorengan bisa bikin kita lupa diri. Apalagi, kita harus lihat layar monitor atau gadget secara real time untuk mengawasi pergerakan saham yang kita beli.

Ini tentu membuat waktu. Yaaa… walaupun waktu yang dipakai produktif untuk cari uang, tapi tidak seperti itu juga.

Kalau sekali dua kali profit terus, tentu akan ketagihan.

Kalau rugi, bagaimana?

Ini masalah.

Yang punya sifat dendam tentu akan berusaha untuk mendapatkan kembali yang yang hilang dari transaksi saham gorengan. Bagaimana caranya, tetap harus dapatkan kembali uang yang hilang. Ini terjadi karena di otak sudah di set, kalau dapat untung dari saham gorengan itu mudah.

Padahal, tidak menutup kemungkinan bahwa kita bakalan loss lagi. Jadi, tidak berguna juga dendam di sebuah saham gorengan.

Ciri-ciri saham gorengan

Baca pengalaman transaksi saham gorengan, sudah.

Baca 5 alasan kenapa harus menghindarinya, juga sudah.

Kini saatnya kita bahas, apa ciri-ciri dari saham gorengan agar tidak terjerumus di lubang yang berbahaya ini, khususnya pemula.

Ciri-cirinya akan lebih akurat kalau pakai referensi. Menurut Okezone.com, ini ciri-ciri saham gorangan:

1. Memiliki kapitalisasi pasar yang kecil

Saham gorengan biasanya punya kapasitas pasar yang kecil. Menurut yang saya baca, nilainya sekitar di bawah Rp1 triliun. Kapitalisasi pasar adalah nilai keseluruhan saham yang dimiliki sebuah perusahaan, sehingga mudah diobok-obok bandar.

Biasanya juga, saham IPO sasaran empuk untuk di goreng. Tapi, kembali lagi ke reputasi emitennya. Kalau perusahan bagus IPO, tidak mungkin di goreng.

2. Pola Grafiknya Sangat Tidak Beraturan

Analisis teknikal? hanya ilusi di saham gorengan. Gerakan yang liar dan tidak jelas adalah ciri khasnya.

Coba lihat grafik saham dibawah ini, kadang naik tinggi, kadang turun drastis, yang parahnya sampai kena suspend BEI.

saham gorengan
Coba lihat Bidnya, aneh kan?

Keanehan lainnya bisa dilihat di volume transaksi. Kadang tinggi, kadang juga turun.

4. Harga Saham Cenderung Relatif Rendah

Harga saham biasanya juga rendah, di bawah Rp 1,000. Tentu ini akan sangat menarik untuk trader, karena modal yang dibutuhkan juga tidak besar.

Tapi perlu diingat, tidak semua harga saham rendah bisa disebut gorengan. Bisa jadi karena memang harga pasarnya segitu atau saham baru split stock.

Dengan harga yang murah ini, mau bandar atau investor retail bisa goreng sama-sama.

5. Pergerakan harga tidak didukung fundamental perusahaan

Kinerja emiten tidak berlaku di saham gorengan. Harga saham juga meningkat disaat fundamental tidak oke dan sedikit berita.

Menurut yang saya baca di Valbury, bandar biasanya bikin news dan rumor untuk menarik investor membeli sebuah saham. Paling umum beritanya tentang akusisi.

6. Antrean bid offer tidak masuk akal

Saham goerengan biasanya banyak silumannya, yaitu antiran bid yang tidak masuk akal. Coba lihat gambar dibawah ini.

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli) 7
Bid yang aneh pada saham gorengan.

Dari gambar diatas, di bagain kotak merah merupakan antrian pembelian fiktif yang dilakukan bandar. Ini berfungsi untuk menarik investor, seakan-akan minat investor pada saham tersebut besar.

Padahal, jika sudah masuk masa jenuh bandar beli, bid tersebut akan hilang semua dan harga saham akan amblas.


Nah.. itulah beberapa poin yang harus diperhatikan pada saham gorengan.

Korban gorengan ini tidak hanya terjadi pada trader retail saja, tapi juga perusahaan besar. Contohnya seperti baru-baru ini, Jiwasraya kena imbas saham gorengan.

Pemula Masuk, 5 Alasan Untuk Tidak Beli Saham Gorengan, Ini Ciri-Cirinya! (Dengan Simulasi Asli) 8

Miris kan? Mau dapat imbal balik yang besar, malah rugi.

Ingat, kaya dari saham itu bukan seperti balikin tangan saja, tentu ada waktu yang dibutuhkan agar saham yang kita beli memberikan dampak positif bagi kekayaan kita.

Coba lakukan nabung saham yang lebih aman, atau merapkan swing trading.

Artikel ini sebenarnya bukan sebuah larangan saham gorengan, tapi hanya lebih ke pengingat saja sesama trader saham.

Keputusan bertransaksi di saham gorengan atau tidak, itu ada ditangan Kamu.

Sekian artikel kali ini, happy trading 🙂

DISCLAIMER: Artikel ini hanya bertujuan untuk edukasi saja, bukan sebuah anjuran atau rekomendasi. Segala keuntungan maupun kerugian menjadi tanggung jawab investor dan merupakan bagian dari risiko fluktuasi pasar. BUY/SELL/HOLD ada di tangan kamu.

1 KOMENTAR

  1. Saya pernah seraching saham ada satu saham (masuk kategori Index Saham Syariah) yg sudah 1bulanan ini stabil di harga Rp50. Apakah jg bisa dikategorikan saham gorengan (walaupun bulan2 sebelumnya bisa tembus 3 digit tetapi masih di bawah Rp1000 semua?
    Terimakasih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.